Pilu! Pesanan 3000 Kotak Makanan untuk PON Dibatalkan Sepihak, Pemilik Katering Rugi Rp10 Juta

Pesanan 3000 Kotak Makanan untuk PON Dibatalkan Mendadak
Sumber :
  • Tiktok

Aceh, VIVA – Pemilik katering mengaku kecewa usai penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut membatalkan sepihak pesanan 3000 kotak makanan. Akibat hal ini dia mengalami kerugian hingga Rp10 juta.

Jukir Liar di Tanah Abang Paksa Bayar Rp100 Ribu, Polisi Temukan Alat Isap Sabu

“Ini padahal modalnya (modal menyiapkan 3000 kotak makanan) menggunakan uang hasil meminjam (utang). Nggak tahunya dibatalkan secara tiba-tiba,” ucap pemilik akun TikTok @hanyakamu190.

Dalam sejumlah video yang dibagikan, tampak ribuan kotak makanan sudah disiapkan untuk keperluan konsumsi pembukaan PON.

NTB Makin Percaya Diri Sukses Jadi Tuan Rumah PON 2028

Pemilik katering, Fitriah mengatakan, kejadian berawal saat penyelenggara PON mendatangi tempat usahanya untuk memesan 3000 kotak makanan pada Minggu, 25 Agustus 2024.

FORNAS NTB 2025, Magnet Baru Sport Tourism dan Bukti Kesiapan Jadi Tuan Rumah Event Dunia

“Mereka bilang mau bikin nasi kotak sama kue kotak,” ujar Fitriah kepada VIVA Jumat, 12 September 2024 siang.

Fitriah mengungkap, dari total 3000 kotak makanan yang dipesan, 1000 kotak adalah menu utama. Adapun, 2000 kotak berisi kue tradisional.

Setelah menerima pesanan, Fitriah mengaku sempat diminta hadir saat rapat. Dalam rapat itu dia memastikan kepada penyelenggara soal pesanan dan pembayaran. Namun, saat itu dia tidak diberi down payment (DP) atau uang muka terlebih dulu.

“Mereka enggan kasih DP, kata mereka ‘antar nasi, ambil uang’,” ungkapnya.

Fitriah kemudian mempersiapkan segala keperluan untuk memenuhi pesanan tersebut. Namun, setelah segala keperluan siap, pihak penyelenggara PON secara sepihak membatalkan pesanan pada Jumat, 6 September 2024.

“Alasannya tidak jelas, tiba-tiba aja membatalkan,” imbuhnya.

Akibat pembatalan sepihak ini, Fitriah mengalami kerugian sekitar Rp10 juta. Mirisnya, uang tersebut diperoleh dari hasil utang demi bisa memenuhi pesanan.

“Kami nggak mau nuntut siapa-siapa. Kami cuma berharap sekarang semua kerugian kami diganti karena mau bayar utang ke orang-orang yang kami pinjam uangnya buat modal,” pungkas Fitriah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya