Profil Hercules, Ketum GRIB yang Sebut Eks Pangdam Jaya Sutiyoso Bau Tanah
- VIVA.co.id/Bayu Nugraha
Jakarta, VIVA – Nama Hercules Rosario Marshal kembali mencuat di ruang publik setelah pernyataan kontroversialnya yang menyebut Letjen TNI (Purn) Sutiyoso sebagai sosok yang " sudah bau tanah".
Pernyataan itu memantik polemik, terlebih karena ditujukan kepada mantan Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) sekaligus eks Gubernur DKI Jakarta yang dikenal luas di kalangan militer dan pemerintahan.
“Pak Sutiyoso itu gak usah menyinggung Ormas. Sudahlah, kalau saya bilang bahasanya, mulutnya udah bau tanah, gak usah nyinggung-nyinggung kita (ormas),” ucap Hercules.
Kepala BIN Sutiyoso
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
“Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, kalau saya, saya gak takut. Kalau dia nyinggung kita, saya bilang, Anda mulutnya udah bau tanah. Berdoa, minta sama Allah Subhanahu wata'ala karenasebentar lagi mau dipanggil sama Allah Subhanahu wata'ala,” tandasnya.
Profil Hercules, Dijuluki Preman yang Tak Bisa Mati
Dilansir dari berbagai sumber, Jumat 2 Mei 2025, Hercules lahir di Timor Timur pada 27 Mei 1968, sebelum wilayah tersebut menjadi negara merdeka bernama Timor Leste. Ia menjadi yatim piatu saat orang tuanya tewas dalam pengeboman di daerah Ainaro pada tahun 1978.
Ia kemudian diasuh oleh militer Indonesia dan dikenal sebagai Tenaga Bantuan Operasi (TBO). Ia ditugaskan membawa logistik untuk pasukan TNI. Sosok yang sangat berpengaruh dalam hidupnya adalah Prabowo Subianto, yang saat itu masih menjabat sebagai Kapten di Kopassus.
Dalam sebuah insiden kecelakaan helikopter saat menjalankan misi, Hercules kehilangan tangan kanannya dan harus dirawat di RSPAD Jakarta. Namun, ia tak tahan lama di rumah sakit dan kabur, hingga akhirnya terjerumus ke dunia premanisme di Tanah Abang.
Rosario De Marshall alias Hercules (tengah) usai diperiksa KPK
- VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham
Setibanya di Jakarta, Hercules hidup di bawah kolong jembatan. Ia merintis "karier" dari bawah di dunia jalanan.
Di akhir 1980-an hingga pertengahan 1990-an, ia menjadi pemimpin kelompok preman yang sangat ditakuti. Kelompoknya, yang berisi para pemuda dari Timor Timur, tumbuh besar hingga disebut memiliki lebih dari 17.000 anggota tersebar di Jakarta.
Ia disebut-sebut pernah dibacok 16 kali, ditembak di mata, dan lolos dari banyak percobaan pembunuhan. Ia kini menggunakan tangan palsu dan salah satu matanya adalah mata buatan. Semua itu membuatnya dijuluki sebagai "Preman yang Tak Bisa Mati".
Namun, kejayaan itu mulai memudar ketika Muhammad Yusuf Muhi alias Ucu Kambing, seorang jagoan Betawi, berhasil merebut dominasi Tanah Abang pada 1996.
Membentuk GRIB
Hercules kini dikenal sebagai Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), sebuah organisasi masyarakat (ormas) yang didirikan pada 2011.
GRIB dibentuk untuk mendukung Prabowo Subianto di tingkat akar rumput. Ormas ini kemudian berganti nama menjadi Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya pada tahun 2019.
Pada Pilpres 2024, Hercules bersama GRIB Jaya juga sangat gencar menyuarakan dukungannya untuk pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.