VIDEO: Pengamat Militer Sarankan Eks ISIS Ditempatkan di Pulau Buru

Guru Besar Universitas Pertahanan, Salim Said
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Wacana pemulangan lebih dari 600 orang warga negara Indonesia mantan anggota ISIS di Suriah ke Tanah Air menuai pro dan kontra. Pemerintah dan sejumlah fraksi di DPR tidak setuju, namun PKS meminta pemerintah menjadi sosok bapak untuk mereka.

Bentrokan di Suwayda Suriah, Erdogan Telepon Putin Bahas Potensi Ancaman di Kawasan

Proses pemulangan mereka disebut-sebut akan terwujud dalam waktu segera. Polemik atas rencana itu segera mengemuka setelah Presiden Joko Widodo menyatakan tidak setuju. Ketidaksetujuan Jokowi itu disampaikan usai melantik kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila yang baru dan kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Istana Negara.

Pelatihan militan ISIS di Irak

Dubes AS untuk Turki Sebut Israel-Suriah Sudah Sepakati Gencatan Senjata

Pengamat militer dan dan pertahanan Salim Said menyebut kasus seperti itu bukan khas Indonesia, melainkan juga dihadapi sejumlah negara lain yang sejumlah warga negaranya pernah bergabung dengan ISIS. Permasalahan mereka sekaran tidak hanya bahwa mereka melanggar hukum dan kewarganegaraannya dicabut, melainkan nasib mereka sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

Hal yang terpenting juga, katanya, ialah nasib anak-anak kecil yang dibawa oleh orangtua mereka ke Suriah; mereka sebenarnya tak tahu apa-apa tetapi menerima akibat dari ulah orangtuanya. Salim bahkan menyebut semua itu akibat kebodohan orangtua masing-masing.

Israel-Suriah Sepakati Gencatan Senjata
>
Seskab, Kepala BIN hingga Kapolri rapat bersama

Seskab, Kepala BIN hingga Kapolri Berkumpul, Bahas Apa?

Dalam pertemuan ini juga dihadiri Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.

img_title
VIVA.co.id
19 Juli 2025