Rumah yang Bersahabat untuk Badak, Mungkinkah?
VIVA.co.id - Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati tinggi jika dibandingkan negara lain di dunia. Di samping itu sebagai negara yang terletak tepat di garis khatulistiwa, menyebabkan di Indonesia terdapat areal tertentu yang dihuni beragam hewan dan tumbuhan endemik yang hanya dijumpai di sini.
Hal ini kian memperkuat Indonesia sebagai surga bagi ekosistem biologis yang unik dan menarik perhatian wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Sebagai contoh komodo, bekantan, beragam jenis hiu, orang utan Sumatera, dan badak yang hanya dapat dilihat di Indonesia.
Badak merupakan hewan yang menarik karena di Indonesia terdapat beragam jenisnya. Namun karena berbagai faktor kini hanya terdapat 2 jenis badak yaitu Badak Jawa dan Badak Sumatera yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri.
Badak Jawa
Badak Jawa mempunyai cula berukuran kecil, bahkan badak berjenis kelamin betina tidak memiliki cula. Kulitnya berwarna abu-abu dengan tekstur yang tidak rata. Bagian atas bibirnya runcing untuk mempermudah ia meraih makanan. Badak Jawa mencapai usia remaja ketika berusia 10 tahun (jantan) serta 5 tahun untuk betina, kala itulah badak betina mengandung dengan durasi 16 bulan. Dapat dibayangkan waktu yang sangat lama dibutuhkan seekor badak dewasa untuk menghasilkan keturunan baru.
Hewan yang memiliki nama latin Rhinoceros sondaicus sondaicus ini kini hanya tersisa 50 ekor di alam liar, sehingga sejak tahun 1930an statusnya sangat dilindungi di Indonesia. Dengan populasi yang sedemikian sedikit dan kian berkurang, tergolong ke dalam spesies langka sangat terancam (critically endangered) menurut daftar merah International Union for Conservation of Nature and Natural Resources. Hingga kini habitat alami yang tersisa bagi mamalia bercula satu ini hanya Ujung Kulon di barat daya Pulau Jawa dengan jumlah 20-30 ekor pada tahun 1960an.
Dengan status Badak Jawa sebagai satwa langka yang dilindungi di Indonesia perburuan semakin berkurang. Ada beberapa faktor yang mengakibatkan keberadaan Badak Jawa kian bisa dihitung dengan jari, di antaranya, berkurangnya keragaman gen karena rendahnya populasi Badak Jawa dan degradasi hutan. Jumlah populasi Badak Jawa yang semakin berkurang membuat satwa besar ini rentan terhadap penyakit dan bencana alam. Hal itu diperparah dengan akses alihfungsi lahan yang seolah tidak mengenal batas sehingga Badak Jawa kehilangan rumahnya.