Nggusu Waru: Karakter Kepemimpinan Masyarakat Bima
- vstory
Butir-butir dalam Nggusu Waru merupakan satu kesatuan yang utuh dan tak terpisahkan satu dengan yang lain. Pertautannya dapat dilihat sebagaimana persegi delapan yang setiap sudut atau seginya bertemu dan bersatu sehingga membentuk segi delapan yang kokoh. Begitu pun dalam mentransformasikannya ke wujud perilaku. Nggusu Waru sebagai sebuah konsep akan menjadi semakin kuat eksistensinya ketika dipraksiskan dalam kehidupan nyata.
Nggusu Waru dapat menjadi jawaban dari problem demokrasi hari ini, yaitu maraknya praktik politik transaksional (money politic) di tengah-tengah masyarakat. Pemilihan pemimpin tidak lagi berbasis nilai moral dan budaya, tapi hanya pertaruhan hal-hal yang bersifat materialistik belaka.
Nggusu Waru hadir sebagai konsep yang egaliter, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Konsep yang mengharmonikan hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan sesama dan alam sekitar, sebagai ekspresi dan aktualisasi kodrat manusia dalam ruang lingkup tradisi, budaya dan agama.
Secara kontekstual, karakter kepemimpinan Nggusu Waru selaras dengan spirit demokrasi yang berpegang teguh pada nilai transparansi, jujur, adil dan musyawarah. Hal ini merupakan wujud masyarakat berperadaban, dan mesti dijaga dalam memori dan perilaku kolektif. Sehingga diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia dan pemimpin ideal bagi daerah Bima.
