10 Alat Penyiksaan Paling Kejam, Dirancang Timbulkan Rasa Sakit Luar Biasa

Alat penyiksaan
Sumber :
  • istimewa

3. Rak/Kuda/Strappado

Rak, yang digunakan di Eropa, hadir dalam berbagai bentuk, seperti Kuda. Pada dasarnya, korban akan diikat, seperti alat mekanis, tali yang dikencangkan hingga persendiannya terkilir, seringkali cukup lama hingga anggota tubuhnya putus. Dalam kasus Kuda, korban berada di atas balok, yaitu Punggung Kuda, menghadap ke atas, sedangkan katrol di bawahnya mengencangkan tali. Strappado, yang digunakan di Palestina, tidak memiliki alas untuk meletakkan tubuh, namun lengan yang diikat dicabut dari sendi tahanan yang digantung.

2. Pir Penderitaan

Pir of Anguish adalah perkakas logam, terutama untuk wanita. Berbagai jenis dimasukkan ke dalam vagina seorang wanita, atau ke mulut atau tenggorokan orang yang disiksa. Berbentuk seperti buah pir, alat ini memiliki empat 'daun' yang dioperasikan dengan sekrup di bagian atasnya.

Sekali dimasukkan ke dalam lubang mulut seseorang untuk aborsi, sihir, keguguran, homoseksualitas, perzinahan, penodaan agama, kebohongan, dll., untuk membukanya, merobek otot, menyebabkan kerusakan internal permanen, atau menyebabkan dislokasi atau patah tulang rahang.

1. Tempat Buaian Yudas

Judas Cradle adalah alat penyiksaan, tidak dirancang untuk membunuh, tetapi untuk menimbulkan rasa sakit dan penghinaan. Dengan kerah baja yang dipasang di pinggang korban, alat berbentuk piramida akan ditusukkan ke dalam lubangnya yang diregangkan dengan erat.

Tekanan tersebut menyebabkan rasa sakit yang berlebihan. Penyiksa dapat mengangkat korban dengan sistem tali dan katrol dan menurunkannya kembali, sehingga mendorong bagian penetrasi lebih dalam ke korban. Sesi penyiksaan berlangsung selama berhari-hari. Selain itu, perangkat tersebut jarang dicuci sehingga menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa.

Kondisi fisik di mana para korban tidak lagi menggunakan alat penyiksaan kejam yang dirancang untuk menimbulkan rasa sakit yang luar biasa tidak hanya akan membuat mereka tidak berdaya, namun juga hampir selalu mengingatkan sejarah kriminal mereka, bahkan jika kejahatan yang mereka lakukan hanyalah hal sepele seperti pencurian kecil-kecilan, atau bahkan kejahatan yang mereka lakukan sangat kecil.