Gangguan Ekologi Global: Jejak Tiongkok dari Himalaya hingga Amerika Selatan

Ilustrasi truk tambang
Sumber :
  • ABB

Ilustrasi tambang tembaga

Photo :
  • ANTARA/Reuters

Meskipun investasi ini meningkatkan ekonomi lokal dalam jangka pendek, investasi ini sering kali mengorbankan degradasi lingkungan dan gangguan sosial. Misalnya, perluasan produksi kedelai, yang didorong oleh permintaan Tiongkok, telah menjadi satu-satunya pendorong terbesar penggundulan hutan di Amazon.

Aktivitas Tiongkok telah berkontribusi terhadap hilangnya keanekaragaman hayati dan memperburuk perubahan iklim dengan mengurangi kapasitas hutan hujan untuk bertindak sebagai penyerap karbon. Demikian pula, investasi Tiongkok dalam pertambangan telah dikaitkan dengan pencemaran air dan degradasi tanah, yang memengaruhi ekosistem dan masyarakat adat.

Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRI) Tiongkok semakin melembagakan praktik ekstraktif ini. BRI menjanjikan pembangunan infrastruktur tetapi sering kali mengikat negara penerima pada kontrak eksploitatif yang mengutamakan kepentingan Tiongkok. Di Amerika Selatan, hal ini telah menyebabkan ekstraksi sumber daya secara berlebihan tanpa perlindungan lingkungan yang memadai, yang menyebabkan masyarakat setempat menanggung beban dampak ekologis.

Contoh lain  yang menonjol dari gangguan ekologis Tiongkok adalah dampaknya terhadap sumber daya air global. Praktik pengelolaan air Partai Komunis Tiongkok (PKT) baik di dalam negeri maupun di luar negeri, menjelaskan tantangan terkait air. Di dalam negeri, industrialisasi dan urbanisasi yang merajalela telah menyebabkan polusi air yang parah dan ekstraksi berlebihan, sehingga 20% air permukaan Tiongkok tidak layak untuk digunakan manusia.

Secara global, proyek pembangkit listrik tenaga air Tiongkok di sungai lintas batas mengancam akan menciptakan tekanan air di negara-negara hilir. Dengan mengendalikan aliran air di hulu, Tiongkok memiliki pengaruh yang signifikan terhadap negara-negara tetangganya, dinamika kekuatan yang telah menyebabkan ketegangan dengan negara-negara seperti India, Vietnam, dan Kamboja. Tindakan tersebut merusak kerja sama internasional dalam pembagian air, yang sangat penting di dunia yang semakin bergulat dengan kelangkaan air.
Dilema Negara-negara Berkembang dan Biaya Akuntabilitas

Intervensi ekologis Tiongkok menyoroti ketegangan yang lebih luas antara pembangunan dan keberlanjutan, khususnya di negara berkembang. Banyak negara, yang menginginkan pertumbuhan ekonomi, menyambut baik investasi Tiongkok meskipun ada konsekuensi lingkungannya. Pendekatan jangka pendek ini sering kali menyebabkan kerusakan ekologis jangka panjang, menjebak negara-negara ini dalam siklus degradasi lingkungan dan ketergantungan pada modal Tiongkok.