Trump Frustasi dengan Putin Usai Rusia Lancarkan Serangan Besar-besaran ke Ukraina

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump
Sumber :
  • Ist

Washington, VIVA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap Rusia, menyusul serangan udara terbesar yang pernah dilakukan Moskow terhadap Ukraina pada Minggu, 7 September 2025.

Hal ini menggarisbawahi kegagalan pemerintahannya sejauh ini untuk mencapai kesepakatan damai, bahkan setelah pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bulan lalu.

"Saya tidak senang, saya tidak senang dengan seluruh situasi ini," kata Trump kepada wartawan setelah mendarat di Pangkalan Gabungan Andrews, Minggu, seperti dilansir The Hill, Senin, 8 September 2025.

Rudal dan drone Rusia menyasar gedung pemerintahan Ukraina di Kyiv

Photo :
  • Dok Layanan Darurat Ukraina

Trump mengklaim tidak ada yang lebih keras daripada dirinya terhadap Rusia dan Presiden Vladimir Putin. Ia membela upayanya untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina, dengan mengatakan bahwa upaya tersebut akan terus berlanjut.

"Tidak ada yang lebih keras terhadap Presiden Putin. Saya tidak senang dengan Putin. Saya tidak senang dengan apa yang terjadi," ujar Trump.

"Saya yakin kita akan menyelesaikannya. Saya tidak senang dengan apa pun yang berkaitan dengan perang itu," sambungnya

Dalam kesempatan itu, Trump mengindikasikan kesiapannya untuk meningkatkan sanksi terhadap Moskow. Ia siap menerapkan sanksi yang lebih keras untuk "meruntuhkan" perekonomian Rusia. "Ya, saya siap," tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan kepada NBC News bahwa sanksi yang lebih keras, termasuk langkah-langkah sekunder yang menargetkan pembeli minyak Rusia, dapat melumpuhkan ekonomi Rusia dan membawa Presiden Rusia Vladimir Putin ke meja perundingan.

"Kami siap untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia, tetapi kami membutuhkan mitra Eropa kami untuk mengikuti kami," kata Bessent dilansir Al Jazeera. 

"Kita sekarang sedang berada dalam persaingan antara seberapa lama militer Ukraina dapat bertahan versus seberapa lama ekonomi Rusia dapat bertahan,"

"Dan jika AS dan Uni Eropa bisa turun tangan, menerapkan lebih banyak sanksi, tarif sekunder terhadap negara-negara pembeli minyak Rusia, ekonomi Rusia akan benar-benar runtuh," tambah Bessent.
 
Serangan pesawat nirawak dan rudal Rusia pada Sabtu malam dan Minggu pagi menewaskan sedikitnya empat orang, termasuk seorang bayi, menurut pejabat Ukraina, dan membakar kompleks pemerintahan yang menampung kabinet Ukraina.

Pasukan Rusia meluncurkan setidaknya 810 pesawat nirawak dan 13 rudal selama serangan tersebut, jumlah terbanyak dalam satu serangan beruntun sejak perang dimulai, menurut Angkatan Udara Ukraina.