Hasil Survei Sebut 12,2 Persen Masyarakat Nilai Kurang Turun ke Warga, Begini Respons Pramono
- VIVA.co.id/Fajar Ramadhan
Jakarta, VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menyebutkan sebanyak 12,2 persen masyarakat menilai dia kurang turun ke masyarakat.
Ia mengaku tak ambil pusing terkait hasil survei tersebut. Menurutnya, aktivitasnya sebagai gubernur tidak harus dilihat oleh publik.
"Ya enggak apa-apa, karena kan masyarakat tidak semuanya bisa lihat, kan masyarakat tidak semuanya bisa lihat seperti hari ini," ucap Pramono kepada wartawan di GOR Cenderawasih, Jakarta Barat, Senin, 23 Juni 2025.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung
- Antara
Politikus senior PDIP itu mengaku sering didorong untuk membuat konten ketika menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun, ia tak mau melakukannya. "Diminta untuk supaya saya mengkontenkan apa yang saya lakukan. Nah yang itu saya enggak," ujar dia.
Di sisi lain, Pramono mengaku bisa mengunjungi beberapa lokasi dalam satu hari kerja. Hal tersebut guna memantau langsung kondisi dan pelayanan masyarakat. Namun, ia lebih memilih tidak membuat konten ketika melakukan kunjungan itu.
"Hari ini saja turun tiga tempat, rumah sakit, ini (GOR Cenderawasih), nanti ke Srengseng, bahkan juga pasti ada yang kegiatan tertutup yang saya lakukan," ujarnya.
Kendati demikian, Pramono tetap menjadikan hasil survei sebagai bahan evaluasi. Ia menganggap angka kepuasan 64 persen terhadap kinerjanya sudah cukup baik, tapi bukan berarti puas.
"Walaupun sudah 64 persen, ini kan bagi saya juga udah baik banget, sudah bagus banget. Bisa lebih dari itu," katanya.
Sebagai informasi, hasil survei Litbang Kompas menunjukkan mayoritas publik puas dengan kinerja Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo. Sebanyak 57 persen masyarakat menyatakan puas dan 7,5 persen lainnya menyatakan sangat puas.
Kemudian, sebanyak 12,2 persen masyarakat menilai Pramono kurang turun ke masyarakat. Lalu 7,1 persen menilai Pramono belum kelihatan kinerjanya. Ada 5,1 persen yang menilai Pramono kurang cepat tanggap.
Lalu, 4,7 persen masyarakat menilai Pramono belum bisa mengatasi persoalan macet dan banjir. Sebanyak 3,9 persen menilai banyak program belum terlaksana dan 14 persen menjawab lainnya. Ada juga 45,6 persen menjawab tidak tahu.
Adapun survei itu dilakukan pada 10-14 Juni 2025. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Sebanyak 400 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Jakarta.
Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error penelitian sekitar 4,9 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.