Topaz, Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan yang Menjanjikan
Perusahaan dan petani disarankan untuk menanam varietas-varietas Topaz yang berbeda untuk meningkatkan keragaman genetik penanaman, sinergi alami yang lebih baik dan saling mendukung dalam siklus berbunga, serta perlindungan terhadap risiko penyakit dan kondisi cuaca yang berkepanjangan seperti kekeringan atau curah hujan tinggi.
Berasal dari Afrika Tengah dan Barat, dura dikenal karena buahnya yang bercangkang tebal dengan lapisan tengah berdaging tipis yang dikenal sebagai mesocarp. Dari mesocarp yang mengandung minyak inilah minyak kelapa sawit mentah (CPO) diekstraksi.
Tertanam di mesocarp mengelilingi bagian dalam buah kelapa sawit adalah biji yang bercangkang dan intinya disebut kernel, sumber dari minyak inti sawit (Palm Kernel Oil) diekstraksi. Jenis dura, memiliki cangkang yang tebal dengan ketebalan sekitar 2-8 mm. Cangkang memiliki nilai kalori tinggi yang cocok untuk digunakan sebagai bahan bakar boiler.
Buah pisifera, spesies yang juga ditemukan di Afrika Tengah dan Barat, tidak memiliki cangkang sama sekali yang memisahkan proporsi mesokarp yang lebih besar dan inti bagian dalamnya. Buah pisifera hampir 95% mesocarp.
Komitmen Kuat yang Membuahkan Hasil
Seleksi pokok-pokok induk dura maupun pisifera tidak boleh hanya sekedar sifat atau karakter fenotipik saja tetapi perlu berdasarkan sifat persilangan genetik yang datanya hanya bisa didapat dari percobaan-percobaan pemuliaan.
Tim OPRS Topaz telah menghabiskan waktu puluhan tahun mengembangkan dura-pisifera menjadi tipe tenera superior. Jenis tenera memiliki cangkang yang lebih tipis dan proporsi mesocarp yang mengandung minyak tinggi.
Tim telah secara teratur melakukan pemeriksaan akan kualitas tenera dan telah menguji benih ini di perkebunan komersial besar di berbagai kondisi di Sumatera Utara dan Riau, memeriksa sampel tandan buah segar (TBS) ukuran besar untuk memverifikasi kemurnian benih Topaz DxP di perkebunan komersial.
Topaz DxP Series-4, seri keempat dari tipe tenera, mampu menghasilkan lebih dari 12 ton CPO per hektar per tahun pada hasil puncak dan kematangan penuh dengan pengelolaan perkebunan yang baik dan dalam kondisi lingkungan yang mendukung.