Topaz, Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan yang Menjanjikan
Sebagai contoh, penelitian dan pengembangan yang dilakukan Asian Agri terhadap budidaya kelapa sawit dilakukan bukan hanya untuk peningkatan ketahanan tanaman, tapi juga peningkatan produktivitas yang lebih tinggi per hektarnya.
Sehingga dengan investasi serius di R&D ini, pada tahun 1992, Asian Agri sudah memprakarsai berdirinya Pusat Penelitian Kelapa Sawit (OPRS Topaz).
OPRS Topaz memulai penelitiannya dalam pengembangan jenis buah kelapa sawit dura dan pisifera elit, yang diwariskan dan sampai sekarang, belum dimanfaatkan dengan optimal.
Dengan menyeleksi sebagian besar sebagai “calon induk” untuk propagasi hibrida dan pengujian silang, tim R&D kemudian mengawinkan dan mendapatkan hasil turunan genetik dalam skala besar, dan ditempatkan di kebun percobaan selama masa penelitian.
Topaz memungkinkan pekebun membudidayakan kelapa sawit tanpa perluasan lahan. Dengan fokus pada intensifikasi lahan, selain menggunakan benih Topaz sebagai materi tanam berkualitas, Asian Agri juga membekali para petani mitranya dengan pengetahuan di bidang agronomi melalui pelatihan, pendampingan langsung dan aplikasi teknik pengelolaan hama terpadu.
Dengan siklus tanaman sawit yang panjang selama 25 tahun, penanaman kelapa sawit haruslah dimulai dengan langkah yang tepat, agar dalam pertumbuhannya tidak mengalami kendala dasar.
Pengetahuan agronomi yang tidak memadai akan menyebabkan pengelolaan kebun yang buruk, dan penggunaan benih yang tidak berkualitas akan berdampak saat panen tiba, produktivitas dan kualitas buah yang rendah, serta daya tahan tanaman lemah terhadap hama. Ini akan juga menimbulkan biaya ekonomi yang tidak diantisipasi.
Bibit kelapa sawit Topaz Asian Agri terdiri dari lima varietas yaitu Topaz 1, Topaz 2, Topaz 3, Topaz 4 dan Topaz GT. Topaz akan berbuah lebih cepat dibanding benih sawit lain, produksi tandan buah segar yang lebih tinggi dengan kandungan minyak lebih tinggi, dan juga memiliki karakteristik yang diinginkan seperti laju pertumbuhan vertikal yang lebih lambat untuk memungkinkan panen lebih mudah.
Selain itu, keunggulan Topaz yakni adaptasi yang lebih baik untuk berbagai kondisi tanah dan cuaca. Topaz GT adalah jenis benih sawit yang cocok untuk ditanam di daerah dengan risiko tinggi penyakit Ganoderma, yang bisa menyebabkan pembusukan pada batang pohon kelapa sawit.