NTB Berhasil Ciptakan Alat Rapid Test Antigen ENRAM

Gubernur NTB Zulkifliemansyah tunjukkan rapid test kit ENRAM
Sumber :
  • VIVA/Satria Zulfikar

"Kami yang mempoduksi produk, kemudian hasilnya dievaluasi oleh Unram,” kata Mulyanto.

Produk karya NTB ini telah melalui proses seperti validasi dan uji lainnya. Untuk menguji akurasinya, alat ini dibandingkan dengan sampel virus menggunakan PCR dan anti virus yang telah beredar atau komersil lainnya. Hasilnya kata Profesor Mul, sangat memuaskan. 

Sensitivitas dan spesivitasnya lebih baik dari salah satu alat tes cepat yang beredar di pasaran. Akurasi alat ini sensivitasnya sekitar 91 persen, dengan spesivitasnya sekitar 96 persen. 

"Artinya, dapat mendeteksi paling tidak dari 100 pasien positif, sejumlah 91 orang yang dapat dideteksi dengan produk ini," ujarnya.

Dia menjelaskan, jika tidak dapat dideteksi dengan alat ini artinya jumlah virusnya sangat rendah dan tidak menular.

ENRAM diklaim lebih unggul dari produk lain yang tingkat sensitivitas mencapai 80 persen. Produk ini juga merupakan hasil dari uji coba dengan dua produk alat komersial sebagai pembanding.  Selain itu juga, alat ini tergolong murah dengan harga sekitar Rp100 ribu dan bisa memperoleh hasil sekitar 15 menit.

Tim Peneliti dari Rumah Sakit Unram Muhammad Rizki menjelaskan hasil uji validasi yang dilakukan oleh Unram dengan membandingkan sampel yang sama dengan produk komersial, menunjukkan bahwa hasil yang positif pada produk komersial juga positif pada produk Laboratorium Hepatika. 

"Sebaliknya, hasil negatif pada produk komersial tersebut, menujukan hasil negatif juga pada produk Hepatika," kata Rizki.

Dijelaskannya, sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut dibandingkan dengan tes PCR, lagi-lagi hasilnya tetap konsisten. Jadi dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas produk Hepatika tidak kalah dengan produk komersil lainnya. 

"Artinya, hasil deteksi produk komersial dapat dideteksi oleh produk yang dikembangkan oleh Hepatika," katanya.