Kata Jemaah soal Cita Rasa Konsumsi Haji 2022
- MCH 2022
VIVA – Berada di Tanah Suci selama hampir 45 hari, jemaah haji Indonesia tidak perlu mengkhawatirkan makanannya setiap hari. Sebab, pemerintah Indonesia kali ini menyediakan konsumsi untuk jemaah tiga kali sehari yang dimasak langsung oleh juru masak asal Tanah Air.
Dengan berbagai menu konsumsi yang telah disediakan setiap harinya, jemaah haji yang berasal dari berbagai daerah, bahasa, dan selera itu pun harus menerima segala menu yang telah disajikan terdiri dari nasi, lauk dan sayur.
"Alhamdulillah, makanannya enak sama dengan cita rasa Indonesia," ujar jemaah haji asal Makasar (UPG 7), Aswandi, kepada Tim MCH (Media Center Haji) di Paviliun Bandara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, awal Agustus 2022 lalu.
"Makanan tiga kali sehari yang diberikan, dapat mengurangi biaya kita membeli makanan lagi. Jadi kita fokus ibadah saja," lanjut jemaah asal Kota Bau Bau Sulawesi Utara ini.
Namun, Aswandi mengungkapkan, menu yang disajikan tidak bervariatif sehingga ia dan jemaah lainnya kerap rindu dengan cita rasa makanan dari daerah asalnya.
"Kalau di Makasar itu, suka yang bersantan dan sambal. Nah di sini tidak ada itu. Jadi kami sangat merindukan sambal di setiap menu yang disajikan," katanya.
Namun kalau untuk nasi, diakuinya sudah pas bisa disantap jemaah lanjut usia (lansia). Meski kalau di Kota Mekah nasinya sedikit, berbeda dengan di Madinah nasinya banyak, jadi cukup mengenyangkan.
"Syukurnya sebagian jemaah membawa makanan sambal dari rumah, jadi kalau enggak suka dengan lauk yang diberi, kami bisa tambahkan dengan sambal itu," akunya.
Selama ini, katanya ia menginginkan ada sayur kol, kacang panjang, ikan teri dengan sambal dan sekali-sekali ada ikan asin.
"Kalau menunya daging saya tidak pernah makan, kalau ikan patin ukurannya terlalu besar. Semoga di musim tahun depan menu-menu makanan yang disajikan lebih bervariasi selera nusantara," imbuhnya.
Hal yang sama juga dikatakan jemaah lainnya di Kloter UPG, Arianti Rauf. Ia bersyukur ada makanan yang diberikan tiga kali sehari, tapi karena berbeda selera ia sudah mempersiapkan alat masak dari rumah.