Survei IDSIGHT: Menag Nasaruddin Umar jadi Menteri Terbaik Kabinet Prabowo-Gibran
- Dok. Kemenag
Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka telah menjalani tugas memimpin negara Indonesia selama enam bulan. Sejumlah penilaian pun muncul untuk Prabowo-Gibran beserta Menteri Kabinet Merah Putih.
Hasilnya, Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar dinilai menjadi menteri terbaik selama enam bulan kinerja Menteri Kabinet Merah Putih. Hal tersebut didasari oleh hasil survei Indonesia Social Insight (IDSIGHT). IDSIGHT bergerak untuk melakukan analisis melalui konten media sosial yang diposting dalam akun presiden dan wakil presiden pada 6-15 April 2025, dari platform Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan Tiktok.
Menurut laporan Data Digital Indonesia 2024, keempat platform media sosial tersebut paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Dengan karakteristik pengguna tiap platform berbeda-beda, kombinasinya diharapkan bisa menghasilkan gambaran yang lebih objektif.
Menteri Agama Nasaruddin Umar
- HUMAS/Kemenag
IDSIGHT mengeluarkan hasil riset, bahwa Nasaruddin mendapatkan angka tertinggi 67,4 persen. Sebelumnya peringkat tertinggi penilaian publik diduduki oleh menteri-menteri di bidang ekonomi pada masa 100 hari pemerintahan.
“Dalam periode enam bulan pemerintahan Prabowo-Gibran, muncul sosok Menag Nasaruddin sebagai pejabat terbaik di Kabinet Merah-Putih, sementara kinerja tim ekonomi perlu diperkuat lagi,” ujar Direktur Komunikasi IDSIGHT John Santosa kepada wartawan, Sabtu 26 April 2025.
Menag Nasaruddin juga merupakan imam Masjid Istiqlal dan telah lama dikenal publik sebagai simbol toleransi di tengah kebhinnekaan.
“Tak hanya menyejukkan umat, pandangan keagamaan Nasaruddin cenderung progresif seperti dalam kesetaraan gender,” kata Johan.
Menyambut Hari Raya Idulfitri, Nasaruddin mengajak bangsa Indonesia untuk menjaga spirit Ramadan dan terus memperkuat persatuan. Silaturahmi telah menjadi tradisi pada perayaan Lebaran, ditunjukkan pula dengan open house dan saling mengunjungi kediaman baik di kalangan masyarakat maupun tokoh-tokoh politik.
“Sayangnya kunjungan silaturahmi para elite kerap dinilai secara politis, seperti kontroversi kedatangan menteri-menteri di kabinet Prabowo ke rumah mantan Presiden Jokowi yang memunculkan wacana matahari kembar,” tandas Johan.
Di sisi lain mencuat figur Didit Prabowo yang berhasil mempertemukan anak-anak dari keluarga presiden, serta keluwesannya dengan menemui tokoh-tokoh yang selama ini kerap bersitegang. Persatuan para tokoh bangsa dinilai penting di tengah situasi ekonomi dan gejolak geopolitik.