Hari Ini, Jemaah Mulai Diberangkatkan ke Arafah Berdasarkan Syarikah dan Hotel

Jemaah Indonesia
Sumber :
  • MCH 2025

Makkah, VIVA – Pemberangkatan jemaah haji Indonesia menuju Arafah pada hari Rabu (4/6/2025) ini dipastikan berdasarkan skema syarikah, markaz, dan hotel tempat jemaah menginap. Skema ini merupakan hasil kesepakatan antara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, pihak Syarikah penyedia layanan, dan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

Kesepakatan ini diperkuat dalam Rapat Kerja Tim Pengawas Haji Republik Indonesia bersama Menteri Agama RI dan Kepala Badan Penyelenggara Haji pada 2 Juni 2025.

Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi

Photo :
  • Kemenag

“Pemberangkatan jemaah dilaksanakan berdasarkan syarikah, markaz, dan hotel tempat jemaah menginap. Dalam hal terdapat jemaah berbeda syarikah dan/atau markaz di satu hotel, maka syarikah bertanggung jawab untuk tetap memberangkatkan tanpa membedakan asal syarikah,” jelas Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi di Makkah, Selasa (3/6/2025)

PPIH Arab Saudi juga telah menerbitkan Edaran Nomor 059/PPIH-AS/5/2025 tertanggal 17 Mei 2025 terkait penggabungan jemaah yang terpisah, terutama pasangan suami-istri, anak–orang tua, serta lansia/disabilitas dan pendampingnya.

“Penggabungan pasangan jemaah yang terpisah dilaksanakan sesuai edaran PPIH Arab Saudi tanggal 17 Mei 2025. Jemaah terpisah dapat memilih salah satu hotel pasangannya dengan memperhatikan kapasitas hotel dan melaporkannya kepada petugas kloter dan sektor untuk selanjutnya dikoordinasikan dengan syarikah terkait,” sebut Muchlis.

Semua jemaah nantinya akan diberangkatkan bersama-sama dalam satu rombongan, sehingga tidak ada pemisahan berdasarkan kloter semata.

“Pemberangkatan ke Arafah akan dilakukan bersama-sama dalam satu rombongan,” lanjutnya.

Selain itu, edaran ini juga sekaligus membatalkan Program Tanazul (pemulangan awal) yang sempat diberlakukan sebelumnya.

“Kepatuhan terhadap ketentuan ini merupakan bagian dari komitmen bersama dalam menjaga keselamatan, kenyamanan, dan kekhusyukan ibadah jemaah haji Indonesia,” tandas Muchlis.