16 Tahun Berdiri, Jaringan SRC Sudah Bina 250.000 Toko Kelontong
- Src
Jakarta – Jaringan toko kelontong di Indonesia, Sampoerna Retail Community (SRC), mencatat telah melakukan pembinaan kepada 250.000 toko kelontong di Indonesia hingga kuartal I-2024. Komunitas telah berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia selama 16 tahun terakhir.
Melalui pendampingan dan pembinaan toko kelontong yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan, ekosistem SRC telah merasakan dampak yang kuat dan luas. Dampak positif dari aspek kemampuan usaha, aspek relasional, dan aspek kepercayaan diri yang didapatkan lebih dari telah membawa UMKM Indonesia #JadiLebihBaik dan Naik Kelas.
“Hari Ulang Tahun Ke-16 SRC ini akan menjadi momen penting untuk melanjutkan komitmen SRC dalam mendorong keberlanjutan UMKM Indonesia agar makin berdampak #JadiLebihBaik untuk Indonesia,” kata Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) Romulus Sutanto dikutip dari keterangannya, Kamis, 30 Mei 2024.
16 tahun SRC.
- Dokumentasi SRC.
Dia menjabarkan, pembinaan SRCIS terhadap toko SRC telah mendorong peningkatan daya saing yang ditandai dengan peningkatan omzet sebesar 42 persen setelah bergabung dengan SRC. Tidak hanya itu, inovasi dan kreativitas juga tercipta di mana toko SRC berhasil mengembangkan usahanya setelah menjadi anggota SRC.
“Sebanyak 77 persen toko SRC berhasil memperluas jenis usahanya, yang bervariasi mulai dari penjualan produk digital, jasa pembayaran, agen, dan aplikasi. Toko kelontong yang bergabung di SRC juga didampingi dalam proses adaptasi digital melalui ekosistem digital AYO by SRC,” ungkapnya.
“Kami melihat bagaimana ekosistem SRC bertransformasi dan berdampak, melalui pemberdayaan dan membangun SDM yang kuat dan solid. Toko kelontong yang bergabung dengan SRC memiliki nilai tambah, yaitu lebih fleksibel dan dapat dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan. Mereka dapat memanfaatkan skala ekonomi dan dukungan kolektif untuk menghadapi tantangan dan peluang yang muncul,” lanjut Romulus.
Dalam kesempatan yang sama, Ekonom Senior sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi mengatakan pendampingan dan pembinaan UMKM menjadi penting karena kontribusi dan peran penting UMKM sebagai pilar penting dalam perekonomian Indonesia.
Ia mengemukakan, 61 persen Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi Indonesia disokong oleh aktivitas para pelaku UMKM. Oleh karena itu, Fithra mengapresiasi SRCIS yang secara konsisten telah hadir membina dan mendampingi UMKM.