Pebisnis Siap-Siap! Inovasi Jadi Senjata Utama Hadapi 2026

Ilustrasi Mempertahankan Bisnis
Sumber :
  • freepik.com/pressfoto

Jakarta, VIVA – Ketidakpastian ekonomi global mendorong pelaku usaha di berbagai sektor untuk mencari strategi baru dalam mempertahankan daya saing. Di tengah cepatnya perubahan tren, transformasi digital, dan tuntutan keberlanjutan, inovasi dipandang sebagai senjata utama bagi perusahaan agar tetap relevan.

Intip Bisnis Wulan Guritno dan Asri Welas, Suarakan Keseimbangan

Hal ini mengemuka dalam diskusi mengenai arah bisnis ke depan yang salah satunya ditandai dengan pelaksanaan Trend Maker Summit 2025, kolaborasi Katadata Indonesia, OMG Consulting, dan Trendwatching. 

Forum ini diadakan sebagai ruang inspirasi bagi pemimpin industri untuk memahami kekuatan yang membentuk masa depan sekaligus merayakan inovasi dari Indonesia. Pendiri OMG Consulting, Yoris Sebastian, menekankan pentingnya inovasi bagi daya saing bisnis di tingkat nasional maupun global.

Dibuka Menghijau, IHSG Pede Lanjut Menguat Ikuti Tren Bursa Regional

Menurut Yoris, tahun 2026 diperkirakan menjadi periode krusial dengan konsumen yang semakin menuntut solusi praktis, digital, berkelanjutan, inklusif, serta relevan secara budaya. Ia menegaskan, perusahaan yang mampu membaca arah ini akan mendapat keunggulan kompetitif, membangun kepercayaan, dan loyalitas jangka panjang.

Ilustrasi inovasi bisnis.

Photo :

BKI Gandeng Neyen Rumuskan Strategi Praktik Bisnis Berkelanjutan

“Inovasi berdampak positif besar terhadap bisnis dengan meningkatkan daya saing, memungkinkan perusahaan menciptakan produk dan layanan unik untuk membedakan diri dari pesaing," ujarnya Yoris dikutip dari keterangannya, Kamis, 2 Oktober 2025.

Inovasi, sambungnya, juga mendorong pertumbuhan bisnis dengan menemukan peluang pasar baru, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan pendapatan serta profitabilitas. "Selain itu, inovasi meningkatkan efisiensi operasional melalui proses yang lebih baik dan otomatisasi, yang pada akhirnya dapat mengurangi biaya,” jelas Yoris.

Sementara itu, Chief Operating Officer Katadata Indonesia, Ade Wahjudi, menilai merek lokal harus terus melakukan inovasi berkelanjutan untuk bertahan di tengah kompetisi global. “Dunia bisnis bergerak cepat. Lewat Trend Maker Summit 2025, kami membuka ruang bagi pelaku usaha Indonesia untuk menangkap tren global, berinovasi tanpa henti, dan mengukir prestasi yang layak diapresiasi,” ujarnya.

Ia menambahkan, konferensi tersebut berfokus pada pemberian wawasan mengenai tren konsumen dan peluang inovasi paling signifikan pada 2026. Lebih dari sekadar diskusi, wawasan itu diharapkan bisa diterjemahkan menjadi strategi dan kebijakan nyata yang sesuai dengan konteks Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya