Bidik Potensi Bisnis Industri Kendaraan Listrik di 2025, Begini Strategi Dharma Polimetal

Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso
Sumber :
  • Tangkapan layar.

Sementara itu dalam hal efisiensi, Ia menjelaskan anak perusahaan yaitu PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI) telah meningkatkan lini produksi battery pack menjadi sepenuhnya otomatis.

Melalui investasi yang berfokus pada produksi battery pack untuk sepeda motor listrik (2W EV) dan sistem penyimpanan energi baterai tersebut, Ia berharap perseroan bisa menggenjot pendapatan dari produksi battery pack seiring dengan semakin kencangnya derap pertumbuhan industri kendaraan listrik di Tanah Air.

Sementara itu, anak perusahaan lainnya yaitu PT Dharma Precision Parts (DPA) telah membangun pabrik baru yang akan melipatgandakan area produksi perseroan. Pabrik baru itu akan menjadi tempat produksi motor BLDC (Brushless Direct Current), yaitu penggerak utama (motor) untuk kendaraan listrik 2W.

Saat ini, lanjutnya, BLDC yang diproduksi oleh DRMA telah digunakan dalam bisnis konversi kendaraan 2W berbahan bakar ICE menjadi EV, yang nantinya beroperasinya pabrik baru ini otomatis menciptakan sumber pendapatan baru bagi perseroan.

“Battery pack dan BLDC ini merupakan kunci dari proyek konversi kendaraan listrik roda dua DRMA, dengan tujuan untuk menciptakan jalur penjualan baru bagi Perseroan,” ujar Irianto.

Sebagai informasi, pada kuartal III-2024, Perseroan membukukan penjualan Rp4 triliun. Dalam situasi industri yang kurang bersahabat di tahun 2024 ini, Perseroan bisa mencatatkan pertumbuhan penjualan 20 persen secara bulanan.

Meskipun jika dibandingkan dari tahun sebelumnya ada penurunan 5 persen. Laba usaha tercatat sebesar Rp548 miliar, naik 65 persen secara bulanan, atau turun 20 persen YoY. Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp412 miliar, meningkat 69 persen.