Bank Jago Rilis Kinerja Kuartal I 2025, Laba Bersih Naik 178 Persen
- Dokumentasi Bank Jago.
Jakarta, VIVA – PT Bank Jago Tbk (ARTO) konsisten membukukan kinerja positif pada kuartal I-2025. Kinclongnya laporan keuangan emiten bank digital ini tercermin dari keberhasilan mencatat pertumbuhan jumlah nasabah, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), penyaluran kredit hingga laba bersih.
“Dengan situasi perekonomian global yang mengalami ketidakpastian, kami berusaha menjaga kinerja bank tetap positif dan tumbuh secara sehat dengan tetap mengamati potensi risiko dari gejolak yang ada,” ujar Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung dikutip dari keterangan resmi pada Jumat, 25 April 2025.
Sepanjang kuartal I-2025, Bank Jago telah melayani 16,3 juta nasabah di mana 13 juta merupakan nasabah funding melalui aplikasi Jago. Jumlah pengguna aplikasi Jago bertambah 4 juta nasabah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 9 juta nasabah.
Kenaikan jumlah nasabah funding sejalan dengan pertumbuhan DPK sebesar 62 persen secara year on year (yoy). Hingga akhir Maret 2025, total DPK bank Jago mencapai Rp 21,4 triliun atau naik dari Rp 13,2 triliun secara tahunan.
Iliustrasi bank digital/Bank Jago
- Bank jago
Dari jumlah tersebut, komposisi current account and savings account (CASA) mencapai 54 persen atau Rp 11,5 triliun. Sementara itu, komposisi term deposit (TD) menempati porsi 46 persen atau Rp 9,9 triliun.
Dari sisi penyaluran kredit, Bank Jago mencatatkan pertumbuhan sebesar 42 persen secara yoy. Penyaluran kredit di akhir kuartal I-2025 meningkat menjadi Rp 20,3 triliun dari Rp 14,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Lonjakan penyaluran kredit tercapai berkat strategi kolaborasi dengan berbagai mitra (partner) yang dilakukan oleh perseroan. Mulai dari menggandeng pelaku industri ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan sampai lembaga keuangan lainnya.
Bank Jago mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit kepada para nasabah. Implementasi tersebut tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 0,3 persen atau di bawah rata-rata NPL perbankan nasional.
Pertumbuhan kredit mendorong pertumbuhan nilai aset Bank Jago sebesar 44 persen menjadi Rp 32,5 triliun dari Rp 22,5 triliun pada periode yang sama tahun 2024. Laba bersih setelah pajak ikut melesat 178 persen dari Rp 22 miliar menjadi Rp 60 miliar per akhir Maret 2025.
Rasio kecukupan modal (CAR) tercatat sebesar 36,4 persen yang menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan. Rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio) berada di level 94 persen sebagai cerminan tingkat likuiditas yang sehat.
Arief menyampaikan, pencapaian positif atas kinerja perseroan sepanjang awal tahun 2025 merupakan bukti Bank Jago tetap fokus untuk bertumbuh sebagai bank berbasis teknologi yang mengedepankan inovasi, kolaborasi serta fundamental dan manajemen risiko yang baik.
"Dengan situasi yang menantang, kami selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian sambil melihat peluang untuk tumbuh secara berkelanjutan,” tutur Arief.