Cadangan Devisa RI Capai US$152 Miliar di Akhir Juli 2025

Gedung Bank Indonesia (tampak depan)
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia sebesar US$152,0 miliar di akhir Juli 2025, dan memastikan bahwa posisi itu masih tetap tinggi terjaga.

Stabilitas Rupiah hingga Pemerintah Bayar Utang Bikin Cadangan Devisa RI Juli 2025 Turun

Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menjelaskan, hal itu antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Dia menegaskan, kebijakan pada kedua aspek itu merupakan respons Bank Indonesia, dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.

Rupiah Dibuka Menguat Usai Laporan Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II-2025

"Posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2025 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," kata Ramdan dalam keterangannya, Kamis, 7 Agustus 2025.

Ilustrasi Wisatawan Mancanegara

Photo :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
BPS: Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Penopang Terbesar Ekonomi RI Kuartal II-2025

"Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ujarnya.

BI sendiri menilai bahwa cadangan devisa itu akan mampu mendukung ketahanan sektor eksternal, serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. 

Bank Sentral memandang, posisi cadangan devisa juga harus memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal, yang sejalan dengan prospek ekspor yang tetap terjaga.

Hal itu juga harus beriringan dengan neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus, serta persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi yang menarik.

Mata uang Dolar AS

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

"Bank Indonesia terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya