Cara Lippo Karawaci Ciptakan Dampak Sosial-Ekonomi yang Positif

CEO Grup Lippo Indonesia, John Riady.
Sumber :
  • Dok. Lippo

Jakarta, VIVA – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menegaskan komitmen untuk menciptakan nilai ekonomi langsung, dan membuka lapangan kerja bagi perekonomian nasional.

Chief Executive Officer (CEO) Grup Lippo Indonesia, John Riady mengatakan, komitmen ini ditegaskan pihaknya guna memberikan dampak sosial ekonomi tidak langsung yang positif, bagi para pemangku kepentingan di seluruh ekosistem perusahaan.

Dimana salah satu wujud kontribusi tersebut tercermin dalam penciptaan lapangan kerja, melalui ekosistem mitra bisnis yang lebih luas termasuk kontraktor, pemasok, vendor, dan penyewa.

"Dalam menjalankan operasionalnya, perusahaan secara aktif berupaya mendukung ekonomi lokal dengan menggandeng individu serta mitra bisnis yang berdomisili di wilayah sekitar operasional," kata John dalam keterangannya, Senin, 2 Juni 2025.

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

Photo :
  • Dok. Lippo

Di segmen real estat, perusahaan bekerja sama dengan vendor dan perusahaan outsourcing untuk secara aktif merekrut tenaga kerja lokal, guna mendukung operasional Town Management Division (TMD).

Selain itu, di kawasan Lippo Cikarang dan Tanjung Bunga, Makassar, seluruh penyewa di area komersial perseroan merupakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. 

John menambahkan, Lippo Cikarang juga menunjukkan komitmennya terhadap ketahanan pangan, dengan aktif berkolaborasi dengan UMKM lokal untuk penyaluran beras. Sementara di Lippo Village, perusahaan menyediakan beras bersubsidi bagi warga sekitar melalui kerja sama dengan UMKM.

Kegiatan seperti Pasar Beras Murah yang diselenggarakan oleh GMTD menjadi contoh nyata dukungan terhadap ketahanan pangan nasional sekaligus membantu meringankan beban ekonomi masyarakat dengan melibatkan UMKM sebagai mitra pendukung. 

"LPKR meyakini bahwa menjadi tanggung jawab bagi perseroan untuk memberikan dampak sosial ekonomi yang positif kepada pelanggan, mitra bisnis, serta komunitas lokal di wilayah tempat perusahaan beroperasi," ujarnya.