Laba Induk Usaha Google Tembus Langit! AI dan Cloud Jadi Mesin Uang Baru

Google Cloud.
Sumber :
  • Dok. Google

Jakarta, VIVA — Induk usaha Google, Alphabet Inc., mencatat kinerja positif pada kuartal II 2025 yang melampaui ekspektasi Wall Street seiring dengan lonjakan permintaan terhadap layanan komputasi awan (cloud).

Perusahaan juga menaikkan proyeksi belanja modal (capex) tahun ini menjadi US$85 miliar (Rp1.383 triliun).

Mengutip situs Business Insider, Kamis, 24 Juli 2025, Alphabet membukukan total pendapatan sebesar US$96,43 miliar (Rp1.569 triliun) untuk kuartal yang berakhir pada 30 Juni 2025.

Catatan tersebut mengungguli konsensus analis yang memperkirakan pendapatan sekitar US$94 miliar (Rp1.530 triliun), berdasarkan data LSEG.

Pendapatan dari iklan — yang menyumbang sekitar tiga perempat dari total penjualan Alphabet — naik 10,4 persen secara tahunan (yoy) menjadi US$71,34 miliar (Rp1.161 triliun), juga melampaui proyeksi pasar sebesar US$69,47 miliar (Rp1.130 triliun).

Raksasa mesin pencari tersebut mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba yang solid berkat peluncuran fitur kecerdasan buatan (AI) terbaru serta pasar iklan digital yang tetap stabil.

Pendapatan Google Cloud melonjak hampir 32 persen yoy, jauh melampaui estimasi analis yang memproyeksikan kenaikan 26,5 persen.

“Dengan permintaan yang kuat dan terus tumbuh terhadap produk dan layanan Cloud kami, kami meningkatkan investasi dalam belanja modal,” ujar CEO Alphabet Sundar Pichai.

Meski saham Alphabet telah menguat lebih dari 18 persen sejak laporan keuangan sebelumnya pada April lalu, harga saham perusahaan tercatat turun 1 persen dalam perdagangan setelah jam bursa.

Sebelumnya, Google telah menetapkan rencana belanja modal sekitar US$75 miliar (Rp1.220 triliun) tahun ini.

Angka tersebut merupakan bagian dari investasi lebih dari US$320 miliar (Rp5.208 triliun) yang akan digelontorkan oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar (big tech) untuk memperkuat kapabilitas AI mereka.