Gelombang PHK Masih Terjadi, Ribuan Karyawan di Industri Teknologi hingga Minyak Jadi 'Korban'
- vstory
Jakarta, VIVA – Perusahaan di berbagai sektor, mulai dari minyak dan gas hingga media dan penerbangan, terus melakukan pengurangan tenaga kerja. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi biaya operasional yang tinggi, persaingan ketat, dan ketidakpastian perdagangan global.
Salah satu contoh terbaru adalah ExxonMobil yang berencana memangkas 500 pekerjaan di Singapura pada akhir 2027, sekitar 10–15 persen dari total 3.500 stafnya, sebagai bagian dari penataan ulang operasi lokal.
Selain itu, perusahaan berencana memangkas 2.000 pekerjaan secara global sebagai bagian dari rencana konsolidasi kantor kecil menjadi pusat regional.
Perusahaan minyak lain seperti Imperial Oil, di mana ExxonMobil memegang hampir 70 persen saham, juga menargetkan pengurangan 20 persen tenaga kerja. Chevron, ConocoPhillips, dan BP turut mengumumkan PHK setelah harga minyak mentah menurun akibat peningkatan pasokan dari OPEC dan sekutunya.
Berikut informasi selengkapnya seperti dirangkum dari The Business Times, Minggu, 5 Oktober 2025.
Dampak di Sektor Media dan PR
Ilustrasi PHK
- VIVA.co.id/Andrew Tito
We. Communications, perusahaan public relations di Singapura, memberhentikan 7 persen stafnya pada 25 September. PHK mencakup posisi dari level pemula hingga direktur, dengan sebagian besar karyawan baru bekerja kurang dari dua tahun.
Perusahaan menyatakan bahwa perubahan bisnis tahun ini menciptakan celah anggaran, ditambah anggaran klien yang mengecil dan persaingan yang meningkat.
Di sektor media, Mediacorp mengumumkan PHK 93 staf, sekitar 3 persen dari total karyawan, per 1 September. Karyawan yang terdampak diberi waktu hingga akhir bulan untuk mencari posisi lain di perusahaan atau menerima pesangon maksimal Rp3,2 miliar, tergantung pengalaman, gaji, dan senioritas.
Restrukturisasi di Sektor Otomotif dan Teknologi
Di sektor otomotif, ZF Friedrichshafen berencana merumahkan sekitar 7.600 staf dari unit powertrain mereka hingga 2030, sedangkan Bosch akan memangkas 13.000 pekerjaan sebagai bagian dari langkah penghematan biaya sebesar Rp48,5 triliun akibat permintaan menurun dan kapasitas berlebih.
Volvo menutup kantor riset dan pengembangan di Singapura yang memengaruhi 14 staf, sementara Lufthansa memangkas 4.000 pekerjaan administratif hingga 2030.
Di sektor teknologi, Accenture akan memberhentikan staf yang tidak dapat dilatih ulang untuk menguasai keterampilan AI.