8 Perempuan Hebat dalam Islam, Patuh Dicontoh Keteladanannya
- U-Report
Rasa empati yang dimiliki oleh Ummu Kultsum ini membuatnya tak tahan melihat penderitaan yang dialami oleh umat muslim saat itu. Akhirnya, ia pun mengambil keputusan untuk melakukan hijrah menuju Madinah dari kabilah Hadnah Hudaibiyah secara diam-diam.
Sayangnya aksi tersebut diketahui oleh saudaranya. Mereka pun lantas menyusul Ummu Kultsum dengan mengambil jalur yang berbeda, agar keduanya dapat mendahuluinya.
Mengingat saat itu masih diberlakukan perjanjian Hudaibiyah, para saudara Ummu Kultsum pun memanfaatkan hal tersebut untuk menghalangi hijrahnya. Lantas, Ummu Kultsum mengadu kepada Rasulullah.
Ia berkata, “Wahai Rasulullah, saya adalah seorang perempuan. Anda tahu bagaimana kelemahan perempuan itu?”
Kemudian, Rasulullah menjawab, “Allah membatalkan janji itu untuk perempuan sepertinya. Pergilah dari sini!” Berkat perkataan Rasulullah, Ummu Kultsum dapat memeluk Islam dan tinggal di Madinah. Mulai sejak itu, Ummu Kultsum menjadi primadona dan dihormati.
6. Aisyah binti Abu Bakar
Aisyah binti Abu Bakar merupakan istri termuda Nabi Muhammad SAW. Ia merupakan salah satu istri yang dicintai oleh Rasulullah. Lebih daripada itu, Aisyah memiliki peran politik pada masanya. Ia diketahui telah meriwayatkan sekitar 2200 hadis dan sunnah Nabi Muhammad yang kemudian dijadikan sebagai sumber ilmu umat Islam.
Peran Aisyah tak berhenti di situ saja. Bahkan setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Aisyah mampu menentang konstruksi patriarki yang berkembang saat itu. Lalu, setelah kematian Utsman bin Affan, menjadi khalifah ketiga, Aisyah memimpin Perang Basra atau dikenal sebagai Perang Unta. Walau kalah dari perang tapi hal tersebut menjadi ujung tombak perjuangan perempuan dalam menentang patriarki.
7. Nusaibah binti Kaab
Nusaibah binti Kaab adalah seorang perempuan anggota suku Banu Najjar di Madinah. Nusaibah dikenal sebagai sosok yang berani di medan perang. Bahkan namanya kerap diartikan sebagai pejuang karena telah mengikuti banyak peperangan.
Beberapa perang yang diikutinya yaitu, Baitul Aqabah II, Perang Hunain, Perang Yamamah, Perang Uhud, dan Perjanjian Hudaibiyah. Konon, saat perang Uhud, Nusaibah menjadi salah satu tokoh penting di mana ia bertugas menjadi pengawal dan melindungi Rasulullah SAW.