Tragis, Bocah Ini Tumbuh Besar di Kandang Ayam

Ilustrasi anak perempuan
Sumber :
  • Pixabay/Greyer baby

Dia membawa gadis itu dari rumahnya selama 15 hari, tapi kemudian menyadari bahwa gadis itu membutuhkan pertolongan profesional. Ia pun menghubungi para jurnalis dari ibukota Portugis dan menceritakan mengenai kondisi yang dialami Maria dan efeknya terhadap kondisi mental dan fisiknya, dengan harapan bisa membuka perhatian masyarakat terhadap kasus ini.

"Sulit membayangkan seseorang bisa bertahan hidup di dalam kondisi yang dialami anak ini selama bertahun-tahun. Tapi yang lebih mengejutkan adalah kasusnya sudah dilaporkan empat tahun lalu tanpa ada institusi manapun yang mengambil langkah untuk mengatasinya," tulis Maria Catarina, seorang jurnalis dari Lisbon.

Manuela Eanes, Ibu Negara Portugal pada saat itu, yang memiliki peran besar dalam kisah ini, mengatur agar Maria Isabel bisa dimasukkan ke pusat rehabilitasi di Lisbon. Para dokter di sana pun terkejut melihat perilaku gadis itu yang seperti binatang dengan keterbelakangan mental yang parah.

"Dari apa yang sudah saya perhatikan sejauh ini, saya bisa katakan anak ini menderita ketidacukupan intelektual yang kemungkinan besar disebabkan oleh pengabaian afektif dan sosial. Perilaku Isabel berada pada level biologis sekolah dasar, yaitu reaksi primer dari seorang binatang atau manusia," kata Joao Dos Santos, Direktur Center for Child Mental Hygiene  di Lisbon kepada koran O Jornal pada Februari 1980.

Sebuah koran Portugal bahkan menuliskan meski dilanda perasaan sedih yang mendalam dan ketakutan, Maria Isabel tidak bisa menangis, karena menangis adalah bentuk pertama dari komunikasi antarmanusia, dan dia hampir tidak pernah kontak dengan manusia selama masa kecilnya.

Yang lebih mengejutkan adalah laporan yang menyebutkan bagaimana cara Maria Isabel meniru perilaku ayam. Dia mengambil langkah kecil dan terus menerus menggerakkan tangannya seolah-olah itu adalah sayapnya. Dia tidak bicara dan hanya mengeluarkan bunyi berkotek sebagai bentuk ekspresinya.

Karena dia hanya diberi makan makanan ayam, Maria Isabel mengalami masalah pertumbuhan yang parah. Meskipun sudah berusia 10 tahun, otaknya stagnan di level anak usia 2 tahun.

Bahkan setelah 10 tahun kemudian, Maria Isabel masih mempertunjukkan gerak tubuh dan karakteristik dari tempat di mana ia tumbuh. Dia bergerak dengan langkah kecil dan cepat, dan mengepakkan lengannya masih menjadi salah satu caranya mengekspresikan dirinya. Di usia 27 tahun, dia mampu bergerak sendiri di permukaan yang rata dan agresivitasnya sudah berkurang.