Bayi Usia 1 Tahun Kurang Gizi? Jangan Buru-buru Kasih Susu Formula Moms
- inmagine.com
Prof Rina mengatakan bahwa orangtua perlu mengenali jenis makanan pendamping yang sesuai untuk mengejar pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan pantauan tenaga kesehatan profesional.
Anak kekurangan gizi.
- U-Report
Pemberian susu formula sendiri kerap menjadi jawaban termudah bagi para orangtua, namun Prof Rina justru tidak menganjurkannya bila bukan dalam kondisi mendesak.
"Jangan mikir dulu susu formula kalau sudah usia 4 bulan. Kalau terdeteksi kurang gizi, di bawah 4 bulan, memang tidak boleh makanan tapi harus susu. Boleh mau punya ASI donor, tapi itu ada persyaratan. Terpaksa banget baru pakai susu formula. Jadi jangan buru-buru kasih susu formula," tambahnya
Lebih lanjut Prof. Rina memaparkan agar bayi rutin diukur lingkar kepala, berat badan dan panjang badan rutin sebagai upaya deteksi dini tengkes. Dan untuk mendatanya, orang tua dapat menggunakan aplikasi PrimaKu yang merupakan aplikasi tumbuh kembang anak di Indonesia hasil kerja sama antara IDAI dan Kementerian Kesehatan RI.
"Jadi cukup dan tidaknya gizi anak, harus lihat grafik. Banyak ibu-ibu sudah paham dan takut stunting, jadi kadang salah paham. Jadi anaknya jangan dipaksa minum susu formula. Atau sebaliknya, ngotot ASI tapi hasilnya buruk. Lewat aplikasi itu, kita dapat segera melakukan intervensi jika ada risiko atau tanda-tanda tengkes pada bayi,” tambah Prof. Rinawati.
Ada pun pada tahun 2022, berdasarkan hasil studi SSGI, prevalensi tengkes di Indonesia turun sebesar 2,8 persen menjadi 21,6 persen. Sebagai pusat layanan kesehatan, rumah sakit memiliki peranan penting dalam mempercepat penurunan angka prevalensi tengkes.
Untuk itu, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Nasional DR. Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K), MARS., FIHA mengatakan, rumah sakit umum nasional, RS DR. Cipto Mangunkusumo memiliki program yang jelas dan terpadu untuk mengatasi masalah tengkes.
Upaya penanganan tengkes dilakukan oleh tiga divisi yaitu Instalasi Pelayanan Terpadu Kesehatan Ibu dan Anak, KSM Kesehatan Anak dan Instalasi Gizi dibawah koordinasi Departemen Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang.
"Di sisi eksternal, kami fokus pada pengampuan rumah sakit dan mengadakan program pendidikan dan/atau pelatihan profesi tambahan bagi dokter spesialis. Di sisi internal, kami melakukan deteksi dan pencegahan dini malnutrisi, penyediaan terapi nutrisi mulai dari parenteral, enteral dan oral serta menyediakan Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK)," tandasnya.