Thailand Laporkan Pasien Meninggal Akibat COVID-19 Arcturus
- Pixabay/Tumisu
Gejala COVID-19 Arcturus
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada. Gejala dari sub varian baru ini hampir sama dengan gejala COVID-19 sebelumnya, yakni, batuk, flu, demam, dan nyeri tenggorokan. Namun sejumlah negara ada yang melaporkan gejala khas berupa mata kemerahan atau konjungtivitas dan ada kotoran.
Tak hanya COVID-19, penularan penyakit lain pun harus diwaspadai sehingga masyarakat perlu memakai masker. Pemakaian masker direkomendasikan untuk orang-orang yang merasa sakit seperti batuk flu dan buat mereka yang akan berdekatan dengan orang-orang yang sedang sakit.
Varian Arcturus atau XBB.1.16, Apakah lebih berbahaya?
Arcturus pertama kali terdeteksi pada bulan Januari 2023. Ini adalah sub-varian Omicron yang dapat menyebar dengan mudah. WHO telah menyatakan bahwa varian XB.1.16 mirip dengan varian XBB.1.5 tetapi memiliki mutasi tambahan. Oleh karena itu, dapat menyebar dengan cepat tetapi mungkin tidak menyebabkan sesuatu yang parah.
Di India, Arcturus telah menggantikan varian lain, sesuai laporan WHO. Itu menyebar dengan cepat di negara ini, tetapi tingkat rawat inap tetap rendah. Varian tersebut menyebabkan gejala ringan, dan sejauh ini tidak ada komplikasi parah yang terlihat.
Ilustrasi COVID-19/virus corona
- Freepik
Beberapa gejala umum yang diamati sejauh ini meliputi:
Demam
Sakit kepala
Sakit tenggorokan
Pilek
Kelelahan
Masalah perut
Batuk
Baru-baru ini, gejala baru telah ditambahkan ke dalam daftar yang secara khusus dilaporkan pada anak-anak. Para ahli telah menyoroti bahwa banyak pasien mengalami mata gatal, konjungtivitis, dan mata merah (tanpa nanah). Gejala terkait mata ini tidak terlihat pada gelombang sebelumnya.