Indonesia Salah Satu Negara dengan Prevalensi Gangguan Pendengaran Tertinggi di Asia Tenggara

Ilustrasi telinga wanita
Sumber :
  • Pixabay/Giulia Marotta

JAKARTA – Menurut data dari Clinton Health Access Initiative (CHAI) Indonesia, 4,6 persen penduduk Indonesia mengalami gangguan pendengaran. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan prevalensi gangguan pendengaran tertinggi di Asia Tenggara.

Gangguan pendengaran sendiri dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi telinga, paparan suara bising, penuaan, cedera telingga hingga faktor genetik. Lalu, apa yang bisa dilakukan jika mengalami gangguan pendengaran? Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk!

Pengananan gangguan pendengaran di Indonesia sendiri sudah cukup baik. Hal itu diungkap oleh Country Director CHAI Indonesia, dr. Atiek Anartati MPH & TM, yang terkesan dengan fasilitas lengkap yang tersedia di Kasoem Hearing Center. 

"Pertama kali saya datang ke sini sangat impresif dan terkesan dengan tempat ini. Tadinya saya tidak tahu Kasoem ini hanya optik, ternyata ada alat untuk pendengaran termasuk cochlear implant. Di sini fasilitasnya cukup lengkap untuk anak-anak maupun orang dewasa," ujarnya saat mengunjungi Kasoem Hearing Center di Cikini, Jakarta Pusat, baru-baru ini. 

dr. Atiek menuturkan, kedatangan CHAI Indonesia ke Kasoem Hearing Center dalam rangka memperkuat koordinasi untuk program Assistive Technology dengan pemerintah dan mitra lokal di Indonesia. Terutama, peningkatan akses alat bantu dengar bagi disabilitas Indonesia, khususnya anak-anak.

Dengan kunjungan ini, diharapkan mendapat gambaran yang lebih mendalam terkait layanan untuk gangguan pendengaran. Mulai dari early detection hingga rehabilitasi termasuk pemasangan alat bantu dengar, khususnya anak-anak.

Senior Director/Director Global Assistive Technology, Frederic Seghers mengaku terkesan saat mengunjungi Kasoem Hearing Center mulai dari fasilitas, pelayanan, kualitas, dan komitmen perawatan.

"I'm truly hope that these service will be able to expand to reach many more Indonesians in the future that will benefit," tuturnya.

Komisioner Komisi Nasional Disabilitas, Eka Prastama Widiyanta mengatakan, kebutuhan penyediaan akses alat bantu dengar hingga cochlear implant sesuai asesmen atau screening merupakan hal penting. Kasoem Hearing Center sudah memiliki fasilitas lengkap. 

Ia berharap di masa depan dapat berkembang penyediaan alat bantu yang betul-betul terjangkau dan bermanfaat bagi anak-anak.