Awas Gelembung Bisnis Digital

Cermati Gandeng Bukalapak Luncurkan Fitur Pengajuan Kartu Kredit Online
Sumber :
  • Cermati.com

Namun, dengan sejumlah langkah tersebut, Bukalapak dikatakan merugi, Intan membantahnya. Sebab, Bukalapak membukukan peningkatan laba kotor semester I-2019 tiga kali lipat dibandingkan periode sama pada 2018.

Tak sampai di situ, Bukalapak juga mengklaim sudah berhasil mengurangi 50 persen kerugian dari pendapatannya sebelum pajak atau EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation and amortization) dari delapan bulan terakhir.
 
Lalu, kinerja Bukalapak juga tercatat terus meningkat. Pada program Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas yang bernama promo kalap 12.12 telah mencatat peningkatan transaksi sebesar 60 persen dari periode yang sama tahun lalu dan peningkatan pendapatan hampir dua kali lipat.

"Pada 12 Desember 2019 transaksi meningkat 30 persen dibandingkan tahun lalu, ini rekor transaksi per hari tertinggi sepanjang masa di Bukalapak," ujar Intan. 

"Ini adalah bukti masyarakat Indonesia masih antusias dalam bertransaksi online sekaligus menjadi tanda Bukalapak masih mendapat tempat di hati para konsumen Indonesia," tuturnya.

Booth Bukalapak

Langkah yang dilakukan Bukalapak tersebut, ternyata mirip dengan apa yang dilakukan perusahaan startup WeWork dengan bisnis utama berbagi ruang kerja. WeWork mengambil langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) 4.000 karyawannya akibat kerugian yang dideritanya.

Mengutip New York Times, kerugian yang diderita perusahaan yang menyandang predikat decacorn dengan nilai valuasi lebih dari US$10 miliar itu mencapai US$1,25 miliar.

Perusahaan itu harus menelan kenyataan pahit karena nilai valuasi perusahaan terjun bebas. Valuasi WeWork semula mencapai US$50 miliar menjadi hanya kurang dari US$5 miliar.

Kemudian, Softbank Group, raksasa investasi dari Jepang, investor utama dari WeWork dan Uber pun menyatakan diri merugi hingga Rp100 triliun, akibat anjloknya nilai valuasi Uber dan WeWork.

Selain menderita kerugian mencapai US$5 miliar, Uber sang pionir taksi online berpredikat hectocorn itu pun mengalami nilai valuasi anjlok menjadi kurang dari US$50 miliar pada kuartal II-2019.

Menanggapi hal itu, Intan pun memastikan Bukalapak tidak menjadikan valuasi sebagai tujuan utama bisnis. Sebab, strategi bisnis tetap mengacu pada misi awal perusahaan yaitu memajukan perekonomian Indonesia melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).