WhatsApp, dari Nol ke Triliuner
Jumat, 28 Februari 2014 - 21:23 WIB
Sumber :
- REUTERS/Albert Gea
VIVAnews - 1997. Suatu siang yang cerah di kota San Jose, California, seorang pemuda duduk di sebuah ruang kelas di San Jose University. Jan Koum namanya, dan usianya 21 tahun kala itu. Ia mahasiswa tingkat tiga jurusan
programming
. Mendadak di tengah kuliah, telepon selulernya berdering.
"Kau di mana, Koum?" seorang pria bertanya. Suaranya ketus.
Koum terkejut. Ia mengenal suara itu. Hatinya ciut. Dengan badan setengah menunduk, ia menjawab sambil berbisik: "Saya di dalam kelas". Lalu suara marah terdengar: "Apa yang kau lakukan di kelas? Kembali ke kantor sekarang juga!" ujar lelaki itu di ujung telepon seluler.
Lelaki yang berang itu adalah David Filo. Ia tak lain adalah bos Koum di Yahoo. Nama Filo sangat disegani. Tak cuma di kantornya, tetapi juga di kalangan penggiat teknologi. David Filo dan Jerry Yang adalah pendiri portal raksasa Yahoo Inc pada tahun 1995.
Koum melompat dari bangkunya. Ia mengambil tas ranselnya, dan beranjak ke luar kelas, lalu bergegas ke kantor pusat Yahoo. "Ketika itu, Filo benar-benar marah. Beberapa server Yahoo down. Sementara saya malah kuliah, dianggap tidak punya tanggung jawab," kisah Koum pada Forbes, pekan lalu.
Hari itu, tepat dua pekan Koum direkrut Yahoo sebagai insinyur infrastruktur. Portal raksasa itu baru berusia dua tahun. Masih merintis. Belasan insinyur Yahoo bekerja dalam grup kecil. Jumlah insinyur yang sedikit itu harus bekerja efektif.
Sejak hari "nahas" itu, Koum muda tak pernah kembali ke kampus. Dia lebih serius meniti karir di Yahoo. Pemuda plontos itu dikeluarkan San Jose State University. Ia drop out. Di Amerika, langkah Koum itu tergolong nekad. Ia meninggalkan kampus ternama di Pantai Barat Amerika setelah tahun ketiga. Uang dan usia seakan sia-sia.
Tapi, tak ada yang menyangka keputusan nekad itu kelak membuat dunia terperangah. Sekitar 17 tahun kemudian, Koum menjelma jadi seorang kaya raya. Uangnya triliunan. Ia tak mendapatkannya dari Yahoo. Tapi berkat karyanya sendiri: WhatsApp Messenger.
Layanan pesan instan terpopuler di dunia itu, kini resmi diakuisisi Facebook senilai US$16 miliar pada 20 Februari 2014. Koum mendapat berkah. Akuisisi itu membuat brankasnya kian sesak hingga miliaran dolar, alias belasan triliun rupiah.
Baca Juga :
Koum terkejut. Ia mengenal suara itu. Hatinya ciut. Dengan badan setengah menunduk, ia menjawab sambil berbisik: "Saya di dalam kelas". Lalu suara marah terdengar: "Apa yang kau lakukan di kelas? Kembali ke kantor sekarang juga!" ujar lelaki itu di ujung telepon seluler.
Lelaki yang berang itu adalah David Filo. Ia tak lain adalah bos Koum di Yahoo. Nama Filo sangat disegani. Tak cuma di kantornya, tetapi juga di kalangan penggiat teknologi. David Filo dan Jerry Yang adalah pendiri portal raksasa Yahoo Inc pada tahun 1995.
Koum melompat dari bangkunya. Ia mengambil tas ranselnya, dan beranjak ke luar kelas, lalu bergegas ke kantor pusat Yahoo. "Ketika itu, Filo benar-benar marah. Beberapa server Yahoo down. Sementara saya malah kuliah, dianggap tidak punya tanggung jawab," kisah Koum pada Forbes, pekan lalu.
Hari itu, tepat dua pekan Koum direkrut Yahoo sebagai insinyur infrastruktur. Portal raksasa itu baru berusia dua tahun. Masih merintis. Belasan insinyur Yahoo bekerja dalam grup kecil. Jumlah insinyur yang sedikit itu harus bekerja efektif.
Sejak hari "nahas" itu, Koum muda tak pernah kembali ke kampus. Dia lebih serius meniti karir di Yahoo. Pemuda plontos itu dikeluarkan San Jose State University. Ia drop out. Di Amerika, langkah Koum itu tergolong nekad. Ia meninggalkan kampus ternama di Pantai Barat Amerika setelah tahun ketiga. Uang dan usia seakan sia-sia.
Tapi, tak ada yang menyangka keputusan nekad itu kelak membuat dunia terperangah. Sekitar 17 tahun kemudian, Koum menjelma jadi seorang kaya raya. Uangnya triliunan. Ia tak mendapatkannya dari Yahoo. Tapi berkat karyanya sendiri: WhatsApp Messenger.
Layanan pesan instan terpopuler di dunia itu, kini resmi diakuisisi Facebook senilai US$16 miliar pada 20 Februari 2014. Koum mendapat berkah. Akuisisi itu membuat brankasnya kian sesak hingga miliaran dolar, alias belasan triliun rupiah.