WhatsApp, dari Nol ke Triliuner

Pendiri WhatsApp, Jan Koum.
Sumber :
  • REUTERS/Albert Gea


"SMS sudah membusuk. Teknologi itu segera mati seperti halnya mesin fax. Tinggal tunggu waktunya tiba," kata Koum meyakinkan Peiffer. Melihat semangat yang menggebu-gebu, Peiffer langsung mewujudkan keinginan koleganya itu. WhatsApp versi BlackBerry akhirnya muncul perdana di akhir tahun 2009.


Zuckerberg kepincut

Dua tahun berselang, pada Februari 2013, basis pengguna WhatsApp menyentuh angka 200 juta pengguna aktif dengan staf berjumlah 50 orang. Melihat pertumbuhan itu, Acton sepakat untuk mengadakan pendanaan perusahaan lagi.

Sequoia siap menggelontorkan dana tambahan US$50 juta (Rp580 miliar), lantaran melihat valuasi WhatsApp mencapai US$1,5 miliar (Rp17,4 triliun).

Setahun berselang, WhatsApp makin berjaya. Facebook resmi mengakusisi WhatsApp per 19 Februari 2014. Total akuisisinya mencapai US$16 miliar (Rp188 triliun), dengan pembayaran US$4 miliar secara tunai, dan US$12 miliar berupa saham di Facebook.

Sinyal akuisisi ini sejatinya sudah dimulai sejak musim semi 2012 silam, paska CEO Facebook Mark Zuckerberg dan CEO WhatsApp Jan Koum berkomunikasi untuk pertama kalinya.

Laman Business Insider menyebutkan, sebulan setelah komunikasi itu, keduanya pernah terlihat duduk bersama seraya minum kopi di Los Altos, California.

Kabarnya, kala itu Zuckerberg sudah mulai merayu Koum agar WhatsApp mau bergabung dengan Facebook. Namun, saat itu rayuan Zuckerberg ditolak mentah-mentah. Tak ada kesepakatan apa-apa.

Meski begitu, Zuckerberg tidak patah arang. Keduanya tetap menjalin komunikasi. Tetap berhubungan baik. Bahkan tak jarang beberapa kali bertemu untuk sekadar makan malam.

Semakin hari, sang pendiri Facebook semakin kepincut. Pertumbuhan pengguna WhatsAPp membuat Zuckerberg terkesima. Ia memberi kredit pengguna aktif WhatsApp di seluruh dunia yang mencapai 450 juta, yang dicapai dalam empat tahun sejak diluncurkan.

Jika dihitung dalam kurun waktu empat tahun, laju itu mengalahkan laju pertumbuhan Facebook, Instagram, Skype, dan Gmail.

Sinyal kuat akuisisi pun terlihat pada 9 Febuari lalu. Zuckerberg mengundang Koum untuk makan malam di rumah pribadinya. Di tengah perjamuan itu, Zuckerberg mengajukan usulan merger.

"Mari kita menghubungkan dunia bersama-sama. Ini akan menjadi akuisisi yang tidak biasa. Ini akan menjadi kemitraan," ujar Zuckerberg kepada Koum.