Jenderal Intelijen Ukraina: 8 Ribu Tentara Korut Masih Ada di Zona Perang!

VIVA Militer: Tentara Rakyat Korea Utara (KPA)
Sumber :
  • KCNA

VIVA – Kabar yang menyebut jika seluruh pasukan Korea Utara (Korut) ditarik dari medan pertempuran di Oblast (Provinsi) Kursk, Rusia, ternyata tidak sepenuhnya benar. Letnan Jenderal Kyrylo Budanov dari Ukraina mengungkap faktanya.

Pada awal Januari 2025, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan bahwa 4.000 orang tentara Korut yang mendukung militer Rusia menjadi korban tewas dan terluka dalam perang di wilayah perbatasan.

Tak hanya itu, Amerika Serikat (AS) juga mengklaim jika ribuan personel Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) telah ditarik dari Kursk. Penarikan pasukan tak lain karena besarnya kerugian yang ditelan oleh unit militer rezim Kim Jong-un.

Akan tetapi, informasi tersebut justru tidak sepenuhnya benar. Sebab menurut Budanov, ada sekitar 8.000 tentara Korut yang masih berada di zona pertempuran Kursk.

VIVA Militer: Letnan Jenderal Kyrylo Budanov

Photo :
  • global.espresso.tv

"Hampir 8.000 tentara Korea Utara masih bertempur di Oblast Kursk Rusia," ucap Budanov, Kepala Direktorat Intelijen Militer Ukraina, dikutip VIVA Militer dari Euromaidan Press.

Budanov memang membenarkan kabar kerugian besar yang ditelan militer Korea Utara. Akan tetapi, menepis anggapan media yang menyatakan jika seluruh personel Korut sudah tidak ada di garis depan.

"Kita harus menunggu beberapa saat untuk melihat apakah ada perubahan nyata atau ini hanya aktivitas yang lebih rendah selama beberapa hari," kata Budanov melanjutkan.

Perwira militer Ukraina itu juga menyoroti kegilaan tentara Korut yang bergerak maju ke garis depan tanpa perlindungan dari kendaraan lapis baja.

VIVA Militer: Tentara Rakyat Korea Utara (KPA)

Photo :
  • KCNA

Budanov juga menegaskan jika penurunan aktivitas tentara Korut dalam beberapa pekan terakhir, tidak berarti bahwa Pyongyang tak akan mengirim kembali personelnya.

VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, Korea Utara dikabarkan akan kembali mengirim pasukan tambahan sebanyak 20.000 hingga 25.000 personel.

Pasukan berhaluan komunis itu juga diklaim Budanov tetap memberikan perlawanan terhadap unit pesawat tanpa awak (drone) Ukraina, yang dikerahkan untuk menghancurkan mereka.