Pedro Acosta Akui Bingung dengan Penurunan Ban Ekstrem di MotoGP Jepang

Pembalap MotoGP, Pedro Acosta
Sumber :
  • 37_pedroacosta

VIVA – Pembalap muda asal Spanyol, Pedro Acosta, mengalami akhir pekan yang sulit di MotoGP Jepang 2025. Rider KTM Factory Racing itu mengaku tidak mengerti mengapa ban motornya mengalami penurunan performa (tyre drop) yang begitu drastis, meski ia merasa sudah mengelola kondisi ban dengan baik sepanjang balapan.

Balapan di Twin Ring Motegi menjadi salah satu yang paling ditunggu, mengingat Acosta tampil kompetitif di sirkuit tersebut pada musim sebelumnya.

Pembalap MotoGP, Pedro Acosta

Photo :
  • 37_pedroacosta

Namun tahun ini, skenario berbeda terjadi. Alih-alih finis di zona poin, Acosta justru melemah tajam setelah pertengahan balapan dan kehilangan ritme secara signifikan.

Data Menunjukkan Manajemen Ban Sudah Baik

Dalam wawancara pasca balapan, Acosta menyampaikan kebingungannya terhadap data yang ditunjukkan oleh tim. Menurut catatan, ia tidak terlalu memforsir ban, bahkan melakukan manajemen yang lebih hati-hati dibanding seri sebelumnya.

“Data memperlihatkan bahwa saya sudah mengelola ban dengan baik, tapi hasil di lintasan justru berbeda. Rasanya seperti ban hilang performa begitu cepat tanpa alasan jelas,” ujar Acosta, dikutip VIVA dari Crash Kamis, 2 Oktober 2025.

Kondisi ini membuat Acosta frustrasi karena ia merasa sudah menjalankan instruksi tim dengan benar. Sayangnya, degradasi ban tetap terjadi lebih cepat dari perkiraan.

Kecepatan Balapan yang Lebih Tinggi

Acosta juga menyoroti fakta bahwa kecepatan MotoGP Jepang 2025 meningkat drastis dibanding tahun lalu. Francesco “Pecco” Bagnaia bahkan mencatatkan waktu balapan tercepat sepanjang sejarah di Motegi, sebuah bukti bahwa ritme balapan semakin kompetitif.

“Pertama-tama ini. Saya membuat awal yang baik, saya mencoba melewatinya di Tikungan 1, saya melewatinya di Tikungan 3, saya mencoba melewatinya di Tikungan 5, dan suatu saat tiba di mana saya berkata 'oke, saya tidak bisa melewati orang ini, saya mencoba untuk tetap di sini,” kata Acosta.

Balapan sengit sejak lap awal memaksa pembalap muda itu terus berada di mode agresif, yang mungkin turut mempercepat habisnya performa ban meski ia sendiri merasa sudah cukup hati-hati.

Masalah yang Muncul Sejak Sprint

Acosta juga mengungkapkan bahwa tanda-tanda masalah ban sebenarnya sudah ia rasakan sejak Sprint Race. Namun, saat balapan penuh hari Minggu, kondisi menjadi lebih parah. Pada titik tertentu, ia hanya bisa bertahan tanpa mampu lagi melakukan serangan ke depan.