Setya Novanto: Dihantam Kiri-kanan, Kini Jadi Ketua Golkar
- VIVA.co.id/Ezra Natalyn
Bagaimana rencana konsolidasi partai menghadapi pilkada dan juga Pemilu nantinya?
Dalam 100 hari ini kan waktunya bertepatan dengan bulan Ramadan. Nah tentu masalah pilkada itu enggak bisa kita 2017 itu dalam waktu dekat ini. Makanya program ini saya akan langsung keliling ke daerah-daerah sambil melihat DPD tingkat II dan I calon-calon pilkada itu sudah harus dipersiapkan.
Dengan persiapan itu, tentu saya akan melakukan bersama tim untuk mengevaluasi yang mana pada akhirnya kita akan mulai melihat mana yang terbaik. Yang saat sekarang ini kan pemenang daripada tingkat II peranannya sudah kita perbesar.
Tapi, dalam penjaringan bupati penting kita ikutkan. Kita berikan tak lepas dari harus kita nilai melalui konsultan independen yang pada akhirnya konsultan independen itu, kalau dulu itu adalah dilakukan oleh pihak calon kalau sekarang saya akan mencoba supaya kita cari konsultan yang benar--benar independen supaya berkualitas calon-calon bupati yang baik.
Prioritasnya akan majukan kader atau (figur-figur) populer di pilkada?
Ya, sekarang kader itu sendiri. Tapi kalau harus mengusung kader lain kalau itu disetujui pihak DPD II yang mengusulkan meskipun kita adakan evaluasi, karena strateginya nanti secara keputusan memang tetap di pusat tapi kita beri penguatan di DPD II, maka saya pikir saya harus betul-betul hati-hati dalam pilkada-pilkada ini.
Soal ide dana bergulir yang Anda sampaikan untuk menghilangkan mahar politik, bagaimana konkretnya?
Ya konkretnya itu saya akan mencari di setiap provinsi itu tentu ada satu provinsi yang menjadi kekuatan yang terbaik dari yang terbaik. Kita akan coba putuskan soal mereka, kita bantu. Bisa berupa konsultannya, bisa bantuan peraganya, bisa bantuan untuk masalah yang untuk meringankan beban-beban pihak calon. Ya nanti kalau memang yang terbaik bisa sukses, maka mereka itu bisa kita gulirkan kepada calon-calon yang lain. Cuma itu tahapan-tahapan yang harus kita lakukan.
Dana awal akan dikumpulkan dari mana?
Ya ini kan kalau di Partai Golkar itu banyak yang belum dioptimalkan. Dari para pengurusnya itu saat saya lihat itu, banyak mereka enggak kita optimalkan. Inilah yang akan kita optimalkan untuk bisa melakukan pembiayaan-pembiayaan, baik pembiayaan pada partai, biaya pada pilkada-pilkada, yang memang kader-kader Golkar yang mempunyai kemampuan lebih.