Setya Novanto: Dihantam Kiri-kanan, Kini Jadi Ketua Golkar
- VIVA.co.id/Ezra Natalyn
Siapa kira-kira kandidat yang bakal menggantikan sebagai ketua fraksi?
Nanti tanya Pak Yorrys (Yorrys Raweyai). (tertawa)
Dengan Ketua DPR (Ade Komarudin) ada yang mempersepsikan Anda kurang harmonis. Jadi yang menjadi Ketua DPR saat ini akan dirotasi atau bagaimana?
Kalau saya sih dulu Pak Ade, ketua fraksinya dulu saya, selama empat tahun saya jalankan dengan baik. Sekarang dia Ketua DPR, saya ketua fraksi, hubungan ini saya selalu buat yang terbaik. Sebagai timbal balik bisa menyelesaikan agenda-agenda yang ada.
Nah, kalau orang ada menganggap persepsi itu (tak sejalan), saya malah enggak (merasa) ya. Yang jelas saya enggak pernah berpikiran bahwa Pak Ade itu (rival). Ya tentu pasti sebagai ketua partai saya tentu akan melakukan evaluasi-evaluasi apa yang harus dijalankan oleh fraksi dan juga DPR. Apa sih yang disebut kita kerja sama dengan pemerintah itu karena Golkar itu adalah mitra pemerintah.
Jadi, dasarnya itu Pak Aburizal Bakrie telah mewujudkan visi Negara Kesejahteraan 2045. Ini memang program yang sudah dicanangkan dari tahun ke tahun sampai 2045. Nah, program ini yang sebenarnya visi yang harus dilakukan sebagai platform dari Partai Golkar. Untuk menjalankan visi ini untuk bisa disampaikan kepada pemerintah melalui DPR. Nah ini jadi tugasnya memang di Partai Golkar sekarang harus benar-benar mempunyai visi yang kuat karena politik legislasi politik anggaran itu akan jadi kekuatan untuk bisa menekankan visi partai itu.
Ini yang sekarang yang kami haruskan dan Partai Golkar mempunyai bupati, wali kota, punya gubernur, terus kita punya anggota DPR RI, DPRD tingkat I, tingkat II, punya pensiunan TNI, pensiunan Polri, dan juga pensiunan PNS. Ini kan bisa satu untuk mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah. Dengan kita mendukung ini kita harapkan perekonomian kita juga bisa naik. Ini yang paling penting sekarang.
Mendukung pemerintah artinya berharap ada bagian di kabinet, bagaimana?
Ya kalau kabinet itu kan hak prerogatif presiden. Jadi hak prerogatif presiden ya.
Tapi kalau ditawarkan posisi (pos kementerian) yang mana kira-kira yang paling pas?