Korban Vaksin Palsu Menggugat
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
"Saya ingin menyampaikan agar masyarakat tetap tenang, karena ini sekali lagi peristiwa ini adalah menyangkut waktu yang lama. Perlu kehati-hatian, perlu penelusuran dalam jangka waktu yang panjang," ujar Presiden Jokowi.
Dengan begitu, maka identifikasi terhadap para korban vaksin palsu bisa tepat. Sehingga bisa dipastikan proses vaksin ulang ini tidak akan selesai dalam waktu singkat. Sebab, pendataan akan terus dilakukan hingga seluruh korban dapat ditangani.
"Terus, ini bertahap sampai selesai. Ini bertahap sampai selesai, tapi satu persatu. Sekali lagi ini kurun waktu yang lama," kata Presiden.
Jokowi juga menjelaskan, sudah berkomunikasi dengan Kabareskrim. Bahwa penyelesaian kasus ini harus dilakukan diteliti, satu per satu dan secara detail.
"Tidak serampangan. Kementerian Kesehatan dan Kepala Dinas Kesehatan DKI juga sama. Ini nantinya juga puskesmas, rumah sakit di Jakarta juga melakukan hal yang sama supaya kejadian ini tidak terulang lagi," ujar Jokowi.
Terkait adanya orangtua para korban yang masih menuntut, Jokowi meminta agar seluruh keinginan dan tuntutan orangtua korban seluruhnya didata.
"Silakan mendaftar, kalau belum terdaftar silakan mendaftar ke puskesmas. Saya kira juga ada posko aduannya," kata Jokowi.
Vaksin ulang tak cukup
Kementerian Kesehatan membuka sejumlah posko vaksinasi ulang di Jakarta dan sekitarnya, Senin, 18 Juli 2016. Pelayanan di posko tersebut diberikan secara gratis.
Posko pemberian vaksin ulang di antaranya, di Puskesmas Kecamatan Ciracas, RSU Kecamatan Ciracas, RS Harapan Bunda, Jakarta Timur serta RS Sayang Bunda, Bekasi.
"Kami buka posko vaksinasi ulang. Kami buka sebanyak mungkin poskonya," kata Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek.
Nila menjelaskan, sebelum dilakukan proses vaksinasi ulang, petugas akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. "Jadi bagi orangtua yang enggak yakin anaknya kena vaksin palsu, bisa diperiksa dan dilakukan vaksin ulang juga," katanya.
[Baca: IDI Pastikan Tak Ada Efek Negatif Jika Anak Divaksin Ulang]
Selain menyediakan posko, Kemenkes juga telah menyiapkan hotline Halo Kemenkes yang bisa dihubungi pada nomor 1500-567.
Masyarakat yang diduga terindikasi menjadi korban vaksin palsu bisa menghubungi nomor tersebut untuk memperoleh informasi lebih lanjut.