Makna Mendalam Pernikahan Adat Jawa Putri Jokowi

Resepsi Pernikahan Kahiyang Ayu & Bobby Nasution
Sumber :
  • Anadolu Ajansi/Yoma Times

Akad Nikah
Sehari setelahnya dilakukan akad nikah. Di mana keluarga Kahiyang-Bobby, masing-masing diantar empat kereta kuda. Usai itu, diadakan prosesi panggih. Menurut Sulistyo, pada prosesi ini, wanita menghampiri mempelai pria diiringi dengan para sesepuh dari keluarganya. Mempelai pria yang tidak didampingi oleh keluarganya memiliki simbolkeikhlasan keluarga untuk melepas mempelai pria dan menjadi simbol dari kemandirian sang mempelai pria.

Prosesi ini punya empat tahapan, yakni melempar gantal atau daun sirih yang berarti melepas atau menghindari segala godaan dalam kehiduan pernikahan, ngindak endhog atau injak telur berarti nilai kesopanan dan rasa menghargai, minum air kelapa berarti siap memulai hidup baru, memakai kain sindur memiliki makna pantang menyerah menghadapi rintangan dan bermakna kesuburan untuk wanita. Selain itu, timbangan atau duduk di atas pangkuan ayah mempelai wanita yang berarti keluarga menganggapnya seperti anak sendiri.

Setelah itu, kacar-kacur atau menuangkan uang logam dan beras ke pangkuan mempelai wanita yang berarti suami akan menafkahi istri dengan baik. Terakhir, sungkeman, di mana sang ayah dari mempelai wanita datang menghampiri orangtua, atau wali pria dan membawa mereka ke tempat mempelai wanita dan pria berada. Kemudian, kedua mempelai melakukan sungkeman yang berarti meminta maaf, restu dan doa kepada kedua orangtua mempelai pria dan wanita.

Resepsi
Setelah itu, digelar resepsi. Pada resepsi di malam hari, Kahiyang dan Bobby yang telah resmi menjadi suami-istri berangkat bersama dalam satu kereta kuda dari kediaman Jokowi menuju tempat resepsi di Graha Saba Buana didampingi pengiring atau cucuk lampah dan edan-edanan hingga menuju pelaminan.

Sulistyo menuturkan, tarian cucuk lampah atau pembuka jalan dilakukan oleh seorang penari pria dan wanita yang mengarahkan pengantin menuju pelaminan. Makna prosesi ini adalah penolak bala, atau gangguan terhadap acara resepsi. "Tarian yang disuguhkan juga menjadi simbol bahwa kedua mempelai merupakan raja dan ratu pada hari itu," ucapnya. (asp)