Ambil Langkah Tepat Mengantisipasinya, Ini 7 Risiko Investasi yang Wajib Diketahui Investor
- U-Report
VIVA – Menjadi hal yang luas dipahami oleh semua investor jika setiap instrumen investasi pasti mempunyai risiko. Baik itu saham, obligasi, bahkan reksa dana sekalipun mempunyai risiko yang perlu diantisipasi oleh investor.
Secara umum, risiko dalam konteks investasi bisa dipahami sebagai hasil investasi yang tak sesuai dengan harapan sebelumnya. Dalam dunia investasi dikenal prinsip yang berbunyi high risk high return, di mana semakin tinggi peluang keuntungan investasi, semakin besar pula risiko kerugian yang harus siap ditanggung investor.
Oleh karena itu, ketika memutuskan untuk berinvestasi, Anda perlu memahami betul apa saja risiko yang dihadapi. Ada 7, berikut adalah risiko umum investasi yang perlu diketahui dan diantisipasi investor dengan tepat.
1. Risiko Bunga
Yang dimaksud dengan risiko bunga ialah kemungkinan nilai relatif dari aktiva berbunga, seperti obligasi atau pinjaman, menurun karena terjadi peningkatan suku bunga. Saat suku bunga di pasaran berubah, potensi pendapatan investasi akan ikut terpengaruh. Biasanya, saat suku bunga bertambah, harga obligasi dengan bunga tetap bakal menurun, pun sebaliknya.
Cara untuk menilai risiko bunga yang paling sering digunakan adalah mempertimbangkan waktu jatuh tempo obligasi. Misalnya, suku bunga saat ini pada obligasi adalah 8 sampai 10 persen. Lalu, di kemudian hari, pemerintah menerbitkan sukuk ritel dengan suku bunga mencapai 12 persen dan membuat investor lebih tertarik untuk membeli sukuk ritel tersebut.
2. Risiko Inflasi
Risiko kedua adalah risiko inflasi yang menunjukkan jika nilai kas investasi tak akan sebanyak di waktu mendatang karena perubahan tingkat daya beli karena inflasi. Dampaknya, ada potensi yang mampu menurunkan daya beli masyarakat atas investasi sebab terjadi kenaikan rerata harga konsumsi. Risiko ini umumnya dialami oleh investor yang memegang dana tunai atau investasi pada instrumen dengan imbal hasil di bawah tingkat inflasi.
3. Risiko Pasar
Yang ketiga ada risiko pasar atau risiko investasi yang bergantung dari kondisi pasar yang menyebabkan Nilai Aktiva Bersih atau NAB berfluktuasi. Penyebab fluktuasi pun beragam, seperti, sentimen pasar saham atau obligasi yang berubah, kondisi makroekonomi, dan sebagainya. Risiko pasar ini pasti dihadapi oleh investor dan perlu diantisipasi dengan strategi investasi yang tepat dengan cepat.