Bos UFC Diprotes karena Hilangnya Bendera Palestina
- UFC.com
Jakarta, VIVA – Juara kelas welter UFC (Ultimate Fighting Championship), Belal Muhammad melontarkan protes karena penghilangan bendera Palestina dari profilnya di situs resmi.
Melalui video yang diunggahnya di media sosial, Belal Muhammad menyampaikan kekecewaan terhadap UFC yang tidak menampilkan bendera Palestina di samping namanya. Padahal petarung lain tetap memiliki bendera negara asal.
"Orang-orang terus bertanya kepada saya, di mana bendera kamu? Saya terus menerima banyak pesan dari mereka, dan saya hanya berasumsi bahwa itu adalah kesalahan, namun tetap saja tidak ditanggapi," ujar Belal Muhammad.
Belal meminta Chief Executive Officer (CEO) UFC, Dana White untuk memperbaiki masalah ini. Bukan tanpa alasan, karena White sebelumnya telah menyatakan dukungannya terhadap kebebasan berbicara dan hak petarung untuk membawa bendera mereka ke dalam oktagon.
"Dana mengatakan bahwa dia mendukung kebebasan berbicara, dia mendukung orang-orang untuk mendukung siapa yang ingin mereka dukung dan tidak membungkam siapa pun," tutur Belal.
Petarung kelahiran Amerika Serikat ini dikenal vokal dalam mendukung rakyat Palestina, terutama sejak perang di Gaza pecah. Sepanjang kariernya di UFC, dia selalu membawa bendera Palestina saat bertanding.
Yang paling monumental adalah saat dia meraih gelar juara kelas welter pada Juli 2024 dengan kemenangan atas Leon Edwards di Inggris.
Menjelang pertarungan mempertahankan gelar pertamanya di UFC 315 pada Mei 2025 melawan Jack Della Maddalena, Belal bertekad untuk kembali mengibarkan bendera Palestina di atas ring.
"Dengan membawa bendera dan sabuk juara, saya ingin memberi orang-orang Palestina sesuatu yang bisa mereka banggakan. Sesuatu yang dapat mereka tunjukkan dan berkata, 'Itu bendera saya, itu orang saya, itu rekan senegara saya’," tegasnya. (ant)