16 Program Ditutup, Karyawan TVRI Curhat Kerjanya jadi 'Gabut' Dampak Efisiensi Anggaran

Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI)
Sumber :
  • Humas TVRI

Menanggapi kabar PHK massal di tubuh TVRI, Direktur Utama LPP TVRI, Iman Brotoseno, membantah bahwa ada pemutusan hubungan kerja terhadap pegawai tetap. Menurutnya, yang terjadi adalah penghentian pemakaian jasa kontributor di TVRI daerah.

“Mana bisa ASN di-PHK?” kata Iman dalam keterangannya di Jakarta, dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan bahwa kontributor TVRI daerah hanya mendapatkan bayaran jika berita yang mereka hasilkan ditayangkan, sehingga status mereka lebih sebagai pekerja freelance. Oleh karena itu, pengurangan kontributor menjadi kebijakan masing-masing TVRI daerah, bukan kebijakan nasional.

Selain itu, beberapa tenaga alih daya seperti satpam, petugas kebersihan, dan pengemudi (driver) juga terdampak efisiensi anggaran, meskipun kru produksi TVRI disebut tetap dipertahankan.

“Kebijakan ini ada pada TVRI Daerah, ada daerah yang tidak mengurangi, ada yang mengurangi sebagian,” imbuh Iman.

TVRI pun memastikan tetap berkomitmen menjalankan fungsi penyiaran publik meskipun ada beberapa program yang dihentikan sementara. 

Manajemen juga menegaskan bahwa mereka akan berupaya agar tayangan tidak terganggu meski menghadapi efisiensi anggaran.

Kebijakan efisiensi anggaran ini merupakan bagian dari Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, yang bertujuan melakukan penghematan anggaran sebesar Rp306,69 triliun demi menjaga stabilitas fiskal dan optimalisasi pelayanan publik.