Lima Fakta Berbahaya di Balik Minuman Kekinian Bubble Tea
- Pixabay/sam651030
VIVA – Masyarakat perkotaan pastilah familiar dengan minuman kekinian yang disebut bubble tea, minuman racikan teh, susu/krim, dan bola-bola kenyal berbahan baku tepung tapioka, gula aren, dan madu.
Minuman semacam itu mudah sekali ditemui, terutama di pusat-pusat perbelanjaan atau tempat-tempat hiburan. Rasa manisnya, karena semua bahan baku utamanya mengandung gula, disukai banyak orang. Namun, ternyata minuman asal Taiwan itu menyimpan sejumlah risiko berbahaya bagi kesehatan, sebagaimana dijelaskan dr Juwalita Surapsari M.Gizi, SpGk, spesialis gizi klinik, dalam program Ayo Hidup Sehat di tvOne.
Pertama, kadar gula tinggi. Bahan baku utamanya--tepung tapioka, gula aren, dan madu--jelas mengandung banyak gula. Menurut Dokter Juwalita, ada satu penelitian tahuan 2014, yang mengamati komposisi bubble tea dalam satu kemasan, yang ternyata kandungan gulanya sebanyak 38 gram, setara tiga sendok makan gula pasir.
"Jadi, kandungan gulanya memang tinggi banget. Sedangkan orang boleh mengonsumsi gula pasir--bukan penderita diabetes--maksimal cuma empat sendok makan sehari. Satu kali minum bubble tea sudah setara tiga sendok makan gula," katanya.
Kedua, memicu diabetes. Sebetulnya, kata Juwalita, mengonsumsi bubble tea tidak langsung menyebabkan diabetes. Tapi, karena kalorinya tinggi, kadar gulanya tinggi, berarti risiko kegemukan menjadi cukup tinggi.
"Kegemukan kalau dalam waktu jangka panjang bisa menyebabkan resistensi insulin, yang gambarannya seperti diabetes. Bagi anak-anak, orang tua mesti pintar ngasih tahu: kapan boleh atau tidak boleh mengonsumsi bubble tea," ujarnya.
Ketiga, mengandung kalori yang tinggi. Minuman bubble tea biasanya dijual dalam kemasan 500 cc, yang isinya teh, susu, bubble-nya, bahkan kadang kadang ditambahi jelly, puding, dan lain-lain. Maka dalam satu kemasan 500 cc bubble tea biasanya mengandung kalori sampai 300-400. "Itu sama dengan nasi enam sendok dan satu ayam goreng. Itu jangan hanya dianggap minuman, tapi makan--seperti dessert."
Keempat, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Kandungan utama bubble tea adalah fruktosa. Fruktosa juga terkandung dalam minuman-minuman manis. Di Amerika Serikat, ada regulasi khusus yang mengatur makanan dan minuman dengan tambahan gula. Minuman semacam itu harus dikurangi dalam daftar makanan dan minuman sehari-hari.