Pulihkan Reputasi Pasca Krisis? Bisa, Ini Caranya!

ilusrtrasi sementara
Sumber :
  • vstory

Griffin (2014) menekankan mengapa penting untuk mereview ketiga poin di atas, karena dari sanalah bisa terlihat kesiapan sebuah organisasi dalam menghadapi dan menangani krisis, dan bagaimana ke depannya bisa beradaptasi dalam menghadapi krisis dengan skala yang beragam, entah itu lebih besar atau lebih kecil.
 
Membangun Kembali Kepercayaan Eksternal dan Internal
Poin utama dalam pemulihan reputasi pasca krisis salah satunya adalah berbicara mengenai bagaimana membangun kembali kepercayaan.  Tahap pemulihan ini seharusnya sudah menjadi concern diawal ketika krisis mulai terjadi. Memulihkan kepercayaan pihak eksternal atau pihak luar, seperti para stakeholder, regulator, pelanggan atau bahkan politisi.

Sementara itu memulihkan kepercayaan internal, adalah meraih kembali kepercayaan mereka yang berada di dalam organisasi, para pekerja dan karyawan misalnya. Karena memang sebuah krisis tidak hanya berdampak kepada pihak eksternal di luar organisasi saja tapi juga memberikan dampak besar kepada dalam atau internal organisasi, khususnya pada kinerja perusahaan atau organisasi.  Ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Valackiene (2010), dalam “Efficient Corporate Communication: Decisions in Crisis Management”,  ia menyebutkan bahwa komunikasi dalam korporasi atau intitusi harus dipersiapkan dengan baik dan dilakukan secara holistic termasuk di antaranya adalah manajemen reputasi, brand dari korporasi, pembangunan citra, komunikasi krisis darurat serta employee relations yang ini artinya berkaitan memulihkan kembali kepercayaan di internal perusahaan yang salah satunya dilakukan dengan membangun komunikasi yang baik dengan karyawan.

Meskipun membangun kembali kepercayaan pasca krisis bukanlah hal yang mudah, karena bisa saja memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Tapi janganlah sekali kali menangani krisis hanya dengan sekedar memaksimalkan fungsi Public Relations saja ataupun hanya dengan cara memaksimalkan program CSR perusahaan saja oleh tim humas. Hal lain yang bisa dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan pasca krisis adalah dengan langsung menunjukkan prestasi, bukan sekedar janji, tunjuukkan capaian sesuai dengan target awal yang sudah ditentukan.
 
Merubah Organisasi

Ketika sebuah krisis berlangsung, hal yang sudah pasti terjadi dan tak terhindarkan adalah kerusakan, terutama kerusakan reputasi yang akan dialami setiap perusahaan. Tapi jangan berhenti sampai di sana. Karena selanjutnya adalah perubahan. Ya, perubahan. Perubahan pasca krisis bisa dilihat dari dua point of view dalam arti bisa menjadi lebih baik atau sebaliknya malah semakin terpuruk. Tergantung dari kepiawaian kita merespons krisis. Tentunya dalam melewati masa krisis setiap individu atau entitas menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik ataupun positif. Pesan perubahan pasca krisis ini penting dan harus diamplifikasi atau digaungkan kepada publik, terlebih jika kita berhasil melewati masa krisis dengan baik.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.