Seni dan Budaya Harus Bersih dari Politik
- VIVA/Muhamad Solihin
Dukungan yang diharapkan dari pemerintah kepada KSBN untuk melestarikan dan mengenalkan seni dan budaya Indonesia?
Paling tidak, kalau bisa dibantu tiket pesawat, itu sangat menolong. Sebab, semuanya di sana menggratiskan rombongan saya. Sekarang tiket belum, masih sendiri. Pemerintah tidak perlu memikirkan soal hotel dan segala macam, cukup tiket pesawat untuk membawa rombongan mengenalkan seni dan budaya Indonesia karena tidak mungkin dana itu dibebankan ke masyarakat. Uangnya perorangan tidak sebesar pemerintah, kantongnya manusia ada batasnya. Selama ini bayar (tiket pesawat) masing-masing (iuran) pada saat event itu saja.
Kalau tiket pesawat dibayar pemerintah, kami dalam satu tahun bisa ke 12 negara. Kalau perlu 24 negara, sebulan dua negara saya berani. Di semua negara gratis, saya bisa buktikan, bisa ditanya ke tim yang saya bawa. Makanya orang heran, saya tiap bulan ke luar negeri, mikirnya saya kaya, dolarnya selemari. Itu semua cuma karena pergaulan dan tergantung kemampuan berbicara. Kalau enggak bisa bicara, enggak bisa gratis.
Anda melihat KSBN ke depan akan seperti apa?
Saya yakin akan menjadi besar seperti Indonesia yang akan makin besar. Walaupun mungkin saya tidak akan melihat dan mengalaminya, tapi komite ini akan jadi besar. Contohnya saja, pada 2021 nanti kami akan mengundang lebih dari 20 negara ke Indonesia, ke Maluku Utara tepatnya. Ini target besar kami, acara ini lebih besar dari yang di Semarang (2019). Setelah Semarang pun akan ada lagi event-event serupa setiap tahunnya, dan puncaknya di Maluku Utara pada 2021. Digelar tahun 2021 karena ini kegiatan besar, sehingga tidak mungkin direncanakan dalam waktu satu tahun. (umi)
