Siap-siap, RI Bakal Kebanjiran Investasi dari Amerika Serikat

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Ginanjar Mukti

VIVA – Pemerintah Amerika Serikat kembali menyatakan komitmennya berinvestasi di Indonesia untuk proyek-proyek infrastruktur, kesehatan hingga pariwisata. Investasi tersebut akan dikucurkan melalui lembaga yang baru dibentuk dua bulan terakhir, yakni US International Development Finance Corporation (DFC).

Pertumbuhan Ekonomi RI Cuma 4,87 Persen, Luhut: Tak Perlu Khawatir

Chief Executive Officer DFC Adam Boehler menjelaskan, DFC sendiri, pada dasarnya memiliki dana investasi sebesar US$60 miliar yang berasal dari pemerintahan AS. Namun, dana tersebut tidak hanya terbatas dari pemerintahan AS semata, melainkan dari sumber-sumber lainnya.

"Nanti bisa empat sampai lima kali lipat, jadi jumlahnya US$200 miliar dolar lebih dan itu untuk negara-negara berkembang dan ini (DFC) baru didirikan dua minggu lalu," kata dia usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di kantornya, Jakarta, Jumat, 10 Januari 2020.

IHSG Ngegas ke Level 6.772 pada Penutupan Hari Ini, Simak 4 Saham Menguat Pesat

Menurut Luhut, DFC pertama kali langsung datang ke Indonesia untuk menawarkan dana investasi tersebut. Dia pun mengaku mendapat sambutan yang sangat baik dari pemerintah untuk bisa investasi di sektor-sektor infrastruktur, pariwisata hingga kesehatan.

"Anda akan lihat ke depannya bahwa AS akan sangat aktif dan saya juga ingin apresiasi Presiden Jokowi atas perubahan-perubahan yang beliau lakukan dan itu saya lihat akan mengubah lingkungan bisnis yang ada di Indonesia," tegasnya.

Mampukah Danantara Tarik Investasi Asing Masuk ke Indonesia? Begini Kata Ekonom

Meskipun belum mau menyebutkan nilai investasi yang akan digelontorkan untuk Indonesia, di tegaskannya nilainya akan mencapai puluhan miliar dolar. Nilai tersebut akan disampaikannya usai proyek-proyek yang perlu didanai tersebut siap ditawarkan pemerintah.

"Tujuan utamanya adalah kita ingin bantu sahabat kita Indonesia dan ini menunjukkan bahwa pentinganya persahabatan dan hubungan kita dengan Indonesia dan kita ingin memberi dampak juga kepada rata-rata orang Indonesia untuk bisa menaikkan pendapatan mereka, lapangan kerja naik," tutur dia.

Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P Roeslani

Investasi Asing Tembus Rp 202,2 Triliun di Q2-2025, Singapura Masih Mendominasi

realisasi PMA masih didominasi Singapura yakni sebesar US$8,8 miliar, diikuti Hong Kong US$4,6 miliar, China US$3,6 miliar, dan Malaysia sebesar US$1,7 miliar.

img_title
VIVA.co.id
29 Juli 2025