Akibat Corona, Rata-rata Kamar Hotel yang Terisi di RI Hanya 30 Persen

Ketua Umum Apindo sekaligus Ketua PHRI, Hariyadi Sukamdani
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI, Hariyadi Sukamdani mengakui, dampak penyebaran wabah virus Corona saat ini sudah melumpuhkan sejumlah aspek perekonomian di dunia.

Dia mengaku pihaknya sangat khawatir akan dampak berkepanjangan dari penyebaran wabah virus corona ini. Karena, hal itu semakin lama akan membuat kepanikan di masyarakat terkait dampak yang ditimbulkannya.

"Nah, kalau ini berdampak terus seperti ini, semua masyarakat akan panik, semua ketakutan," kata Hariyadi di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 12 Maret 2020.

Dia pun mengungkapkan dampak ekonomi dari virus Corona ini tidak bisa dilihat akan sampai mana dan kapan. Yang jelas, kata dia, sektor hotel dan restoran sudah mulai merasakan dampaknya. Dia mencontohkan tingkat keterisian atau rata-rata kamar hotel yang terisi saat ini hanya 30 persen.

“Hingga saat ini saja sudah mulai terasa sekali dampaknya. Hari ini saja okupansi (hotel) sudah sekitar 30 persen. Jadi ini sudah suatu hal yang serius," ujarnya.

Hariyadi memprediksi, ketidakpastian mengenai sampai kapan wabah virus corona ini akan berlangsung, nantinya akan membuat masyarakat membatasi atau bahkan berhenti untuk beraktivitas akibat kekhawatiran akan terjangkit.

Jika hal itu sampai terjadi, maka dia pun mempertanyakan siapa yang akan bertanggung jawab dengan kondisi ekonomi nasional, khususnya sektor perhotelan dan restoran yang juga akan sangat terdampak akibat hal tersebut.

"Kalau semua orang takut seperti ini dan berhenti beraktivitas, maka kita akan mengalami masalah yang sangat besar. Lalu siapa yang akan menanggung risiko ekonominya?" ujar Hariyadi.

Kemenkum: Royalti Musik untuk Pencipta, Bukan Masuk Kas Negara

Apalagi, di lain pihak pemerintah yang katanya mau menyegarkan aspek belanja masyarakat, juga memiliki kerancuan. Mengingat, lanjut dia, sejumlah kementerian justru mengeluarkan surat edaran untuk mengurangi kegiatan yang melibatkan orang banyak.

Hal itu bahkan diiringi dengan imbauan serupa, untuk mengurangi intensitas pertemuan atau penyelenggaraan acara di hotel, yang tentunya akan sangat berimbas ke sektor perhotelan dan restoran.

Hati-hati yang Niat Liburan, Wanita Ini Justru Bawa Kabur Miliaran Rupiah
Ketua DPRD Jakarta, Khoirudin di Kantor DPRD DKI Jakarta

Ekonomi Tak Baik-baik Saja, DPRD Dukung Mas Pram Beri Diskon Pajak Hotel-Restoran di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memberikan insentif keringanan pajak bagi sektor perhotelan, restoran, serta usaha makanan dan minuman.

img_title
VIVA.co.id
27 Agustus 2025