JK Sebut Cetak Uang Bisa Jadi Opsi Bantu APBN saat Corona

Eks Wakil Presiden Jusuf Kalla
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla mengakui APBN Indonesia bisa mengalami defisit yang cukup dalam karena pandemi virus corona. Sebab, pemasukan negara yang bersumber dari pajak pun pasti terganggu karena dunia usaha lesu.

Pemerintah Tarik Utang, Cadangan Devisa RI Naik Jadi US$152,6 Miliar Juni 2025

Dia mengakui opsi cetak uang bisa dilakukan untuk jangka pendek menghadapi krisis dan defisit APBN. Namun, kebijakan ini tentu bisa menimbulkan inflasi dan pendapatan riil masyarakat akan turun.

Kebijakan memperbaiki APBN itu, lanjut dia, sebaiknya dilakukan dengan kombinasi utang luar negeri atau pun dalam negeri.

Del Monte Bangkrut hingga Terlilit Utang Rp16 Triliun, Ini Biang Keroknya

"Itu opsi juga (cetak uang), memang kita tidak khawatir rupiah kemana-mana, tetap aja dia di dalam negeri. Kalau memang perlu, cetak uang juga suatu solusi yang (bisa) dijalankan untuk jangka pendek ini," kata JK di acara ILC tvOne bertajuk ‘Corona: Setelah Wabah, Krisis Mengancam?’, Selasa 21 April 2020.

Kebijakan APBN saat ini, lanjut dia, harus dihemat untuk kebutuhan yang tidak terlalu penting. Seperti anggaran pembangunan yang harus dikurangi dan mendorong anggaran untuk bantuan sosial.

Banggar DPR Restui Sri Mulyani Gunakan SAL 2024 Sebesar Rp 85,6 Triliun Buat Bayar Utang hingga Tambal APBN

"Karena upaya sekerasnya menyelesaikan sebabnya (memutus rantai penyebaran virus). Kita harus bersatu, makin cepat kita menyelesaikan masalah makin cepat ekonomi kita perbaiki," kata dia.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Disentil Mendagri Usai Serapan APBD Jabar Merosot, Dedi Mulyadi Singgung Utang Warisan RK

Salah satu yang mendapat sorotan tajam adalah realisasi pendapatan-belanja daerah provinsi Jawa Barat 38,79 persen, anjlok ke posisi 3 dibawah DIY dan NTB

img_title
VIVA.co.id
11 Juli 2025