Mengenal Copsffee, Kopi Produksi Kepolisian RI dan Pertama di Dunia
- VIVAnews/Muhammad AR
Namun demikian, kata Roland, dengan membeli harga kopi dengan lebih mahal dibandingkan dijual ke tengkulak. Produk Copsffee ini dapat menyejahterakan petani dengan mendorong peningkatan ekonomi di masa pandemi corona. Peluang itu juga disambut pengusaha kedai kopi yang sudah mulai buka meski harus dengan protokol covid-19.Â
Ronald menilai, mengenai kopi Bogor sendiri memiliki citarasa yang mendunia. Terbukti sudah mengikuti berbagai kompetisi tingkat nasional maupun internasional. Produksi kopi Bogor pun memiliki jumlah yang cukup tinggi.Â
Namun, peluang itu tidak sebanding dengan kopi Mulyasari akibat kondisi akses jalan di Kampung Mulyasari yang masih terisolir. Untuk ke sini, hanya kendaraan motor trail satu-satunya yang mumpuni menerabas jalan.Â
"Sehingga sayang jika kualitas baik ini tidak didorong untuk dipasarkan sehingga ekonomi masyarakat meningkat lebih baik. Kami bersama Kemenady persiapkan pendistribusian produk itu dari mulai greenbean, roast bean, juga sachet kemasan untuk yang bisa diseduh dengan gula. Ada juga kemasan besar, ke depan kita juga rencananya akan membuat kopi susu dengan merk Copsffee tersebut," ucap Roland.
Sementara di lokasi, ketua Kemenady, Muhammad Eka Pramudita menjelaskan, peran Kemenady sendiri menjadi penyuluh pertanian, pengolahan kopi hingga pelatihan barista. Selain itu juga, Copsffee ini akan dipasarkan di kedai kopi di Bogor dan Jabodetabek.Â
"Kami membantu dari segi prosesnya Copsffee ini agar prosesnya lebih maksimal, kami juga akan bantu dari segi produknya yang bisa langsung dipasarkan. Nanti kita akan mulai pelatihan para petaninya, barista dan lainnya," kata lulusan teknik pangan Institut Pertanian Bogor itu.Â
Â
