Ekspor Barang Ini Tercatat Paling Moncer di Tengah Pandemi Corona

Ilustrasi industri baja.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan anjloknya kinerja ekspor Indonesia di tengah mewabahnya virus corona pada Mei 2020. Akan tetapi masih terdapat beberapa komoditas yang kinerjanya cemerlang atau moncer. 

Mendag 'Pede' Tarif 19% Masih Bisa Turun Bagi Komoditas RI Tak Diproduksi AS

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, untuk nilai ekspor Indonesia pada Mei 2020 sendiri hanya US$10,53 miliar. Turun hingga 28,95 persen jika dibandingkan catatan pada Mei 2019 yang sebesar US$14,83 miliar. 

Meski nilai ekspor secara keseluruhan turun, namun terdapat komoditas yang masih mengalami peningkatan, utamanya dikatakan Suhariyanto adalah besi dan baja sebesar US$130,6 juta.

Airlangga Sebut Sejumlah Komoditas RI Bisa Dapat Tarif 0 Persen dari AS, Ini Daftarnya

"Yang pertama besi dan baja, HS 72. Ekspor besi dan baja ini utamanya tertuju ke Tiongkok, Taiwan dan Korea Selatan," kata dia saat telekonferensi, Senin, 15 Juni 2020.

Selain komoditas itu, barang lainnya ada kertas, karton dan barang daripadanya US$48,2 juta, bijih, terak dan abu logam US$23,7 juta, pakaian dan aksesori rajutan US$15,1 juta serta tembakau dan rokok US$13,6 juta.

Data Angka Kemiskinan Bank Dunia dan BPS Beda, Pemerintah Buka Suara

Sedangkan yang mengalami penurunan terbesar adalah logam mulia, perhiasan atau permata sebesar US$382,5 juta ke Swiss, Singapura dan Australia. Diikuti bahan bakar mineral US$225,5 juta, lemak dan minyak hewan nabati US$199,7 juta hingga alas kaki US$102 juta.

Adapun negara tujuan ekspor Indonesia selama Mei 2020 yang masih mengalami peningkatan, terbesar Australia mencapai US$46,2 juta, Mesir US$21,9 juta, Spanyol US$15,7 juta, Ukraina US$14,7 juta dan Kamboja US$8,8 juta.

"Sebaliknya ke Singapura terkontraksi US$335,8 juta, demikian juga ke Jepang US$215,7 juta, Amerika Serikat US$206,6 juta, Swiss US$139,3 juta san Taiwan US$131,9 juta," ucap dia.

Kepala PCO, Hasan Nasbi di Kantor PCO, Jakarta Pusat

Istana Sentil Ekonom Ragukan Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen: Pemerintah Jujur Keluarkan Data!

PCO buka suara soal para ekonom yang meragukan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2025 mencapai 5,12 persen secara tahunan alias year-on-year (yoy).

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2025