Kemendag Ungkap IEU-CEPA Bakal Sumbang 0,04 Persen ke Ekonomi RI

Ilustrasi Ekspor-Impor
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan, Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akan memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia. Salah satunya, meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,04 persen.

IEU-CEPA Rampung, Airlangga: Disahkan September 2025

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan, adanya perjanjian IEU-CEPA akan menjadi jalan Indonesia bisa meningkatkan nilai perdagangan dengan Uni Eropa. 

"Kami juga melakukan kajian cost and benefit dari perjanjian ini. Kalau kita lihat, dengan adanya CEPA akan meningkatkan pertumbuhan bagi Indonesia kurang lebih 0,04 persen, bagi Uni Eropa 0,0013 persen," ujar Djatmiko dalam acara dalam Diseminasi Hasil Perundingan IEU CEPA Jumat, 13 Juni 2025.

Investasi Properti Minimal Segini Bisa Dapat Golden Visa di Uni Eropa

Bendera Uni Eropa.

Photo :
  • Pixabay

Selain itu, Djatmiko menjelaskan IEU-CEPA juga akan memberikan welfare atau kesejahteraan bagi Indonesia sebesar US$824,56 juta, sedangkan ke Uni Eropa sebesar US$481,19 juta.

Batal ke IPDN, Prabowo Bakal Bertemu PM Anwar Ibrahim Sore Ini

Dari sisi neraca perdagangan, Djatmiko mengatakan bahwa saat ini situasi masih bergerak dinamis. Sehingga berdasarkan hasil hitungannya, akan memberikan tekanan ke Indonesia sebesar US$743,31 juta.

"Hasil hitung-hitungan di simulasi, ada sedikit tekanan untuk Indonesia sekitar S$743 juta, untuk UnI Eropa juga kontraksi sebesar US$288 juta," terangnya.

Sedangkan untuk investasi, Djatmiko mengungkapkan bahwa akan berkontribusi sebesar 0,42 persen untuk Indonesia. Sementara bagi Uni Eropa sekitar 0,0087 persen.

Lebih lanjut Djatmiko mengatakan, perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa masih berada di bawah negara-negara ASEAN. Indonesia jelasnya, hanya berada di posisi kelima.

Pada tahun 2024, perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa tercatat sebesar US$30 miliar atau surplus US$4,5 miliar. Sedangkan Singapura menjadi negara dengan perdagangan terbesar di ASEAN sebesar US$78 miliar, Vietnam sebesar US$58 miliar, Malaysia US$45 miliar, dan Thailand sebesar US$41,4 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya