Pasarkan Produk Ekspor UMKM, Indonesia Gandeng Alibaba Group

Alibaba.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong mengatakan, saat ini sedang menggenjot ekspor produk makanan, seperti makanan ringan (snacks) dan minuman, serta produk perhiasan dan aksesoris. Upaya Ini dilakukan untuk mendiversifikasi ekspor yang selama ini cenderung barang mentah, seperti minyak sawit.

Surplus Neraca Dagang April 2025 Terendah dalam 60 Bulan, BPS Ungkap Biang Keroknya

Adapun pasar yang masih diincar pemerintah adalah Tiongkok, Thomas menilai penjualan produk ke Tiongkok masih cukup kuat, hanya saja produk yang ingin dijual memang sangat kurang dikenal. Untuk itu melalui kerja sama dengan e-commerce Tiongkok seperti Alibaba Group produk akan lebih dikenal.

"Saya pribadi sangat optimistis bahwa permintaan terhadap produk Indonesia akan cukup kuat di pasar Tiongkok," kata Thomas di kantor Kementerian Perdagangan Jakarta usai mendeklarasikan resminya IUE-CEPA pada Senin malam, 17 Juli 2016.

BPS Tiba-tiba Umumkan Ubah Jadwal Rilis Ekspor-Impor, Ada Apa?

Dia mengungkapkan, dengan kerja sama tersebut Usaha Menengah, Kecil, Mikro (UMKM) tidak perlu khawatir kalah saing, karena platform e-commerce paling bersahabat kepada perusahaan skala menengah atau bahkan kecil. 

Bahkan, Ia mencontohkan, pada beberapa usaha UMKM yang menggunakan e-commerce telah memiliki banyak kisah sukses, dimana usaha kecil menengah berhasil berpenetrasi ke banyak pasar.

Impor RI Februari 2025 Naik Jadi US$18,86 Miliar, Didominasi Barang dari Tiongkok

"Jauh lebih gampang kalau online kan dibanding offline dengan datang secara fisik, mencoba proses prosedur di atas kertas. Jauh lebih gampang persyaratan dan kewajiban di online, dan juga menjangkau konsumen di online," ujarnya.

Dia mengungkapkan, situasi kerja sama dagang antara Indonesia dengan Tiongkok tak ubahnya seperti situasi kerja sama dengan Uni Eropa, karena kedua negara asing ini sama-sama masih terlibat dalam persoalan politik.

"Kondisi di Tiongkok saya kira mirip-mirip dengan kondisi di kawasan Eropa.” 

Seperti diketahui, permasalahan yang masih hangat melekat di Uni Eropa adalah masalah keluarnya Inggris dari Uni Eropa . Lalu, di Tiongkok adalah perang sengketa dengan Filipina terkait wilayah di Scarborough Shoal, Laut China Selatan.

(mus)

 

Ilustrasi Ekspor-Impor

Kemendag Ungkap IEU-CEPA Bakal Sumbang 0,04 Persen ke Ekonomi RI

Kemendag mengungkapkan, Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akan memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
13 Juni 2025